Surabaya, KabarGRESS.com – Januari 2018, Jawa Timur mengalami inflasi sebesar 0,60 persen atau lebih rendah dari inflasi nasional periode yang sama 0,62 persen yaitu dari 130,09 pada bulan Desember 2017 menjadi 130,87 pada Januari 2018. Sementara inflasi nasional periode yang sama sebesar 0,62 persen.
Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Jawa Timur, Teguh Pramono di Surabaya, Kamis (1/2) mengatakan, inflasi Januari 2018 lebih rendah jika dibandingkan dengan bulan yang sama pada tahun 2017 sebesar 1,52 persen dan inflasi Januari 2016 sebesar 0,65 persen.
Apabila dilihat trend musiman setiap bulan Januari selama sepuluh tahun terakhir (2009-2018) telah terjadi sembilan kali inflasi dan satu kali deflasi. Bulan Januari 2017 merupakan inflasi tertinggi yaitu sebesar 1,52 persen. Sedangkan inflasi terendah pada bulan Januari 2015 sebesar 0,20 persen, sementara deflasi terjadi pada bulan Januari 2009 sebesar 0,05 persen.
Inflasi pada Januari 2018 terjadi di seluruh kota Indeks Harga Konsumen (IHK) di 8 pantauan kota Jawa Timur. Inflasi tertinggi terjadi di Banyuwangi yaitu mencapai 0,70 persen, diikuti Malang 0,69 persen, Sumenep 0,64 persen, Surabaya 0,63 persen, Madiun 0,62 persen, Jember 0,56 persen, Probolinggo 0,29 persen, dan terendah di Kediri 0,14 persen.
Teguh menuturkan, pada Januari 2018 dari tujuh kelompok pengeluaran, enam kelompok mengalami inflasi dan satu kelompok mengalami deflasi. Kelompok yang mengalami inflasi tertinggi adalah kelompok bahan makanan sebesar 2,25 persen, sedangkan kelompok yang mengalami deflasi adalah kelompok transpor, komunikasi, dan jasa keuangan sebesar 0,02 persen.
Komoditas utama yang memberikan andil terbesar terhadap inflasi Jawa Timur bulan Januari 2018 ialah beras, daging ayam ras, dan emas perhiasan. Sedangkan komoditas yang memberikan andil terbesar deflasi ialah tarif kereta api, tomat sayur, dan bawang merah.
Laju inflasi Year on Year (YoY) Jawa Timur di Januari 2018 mencapai 3,10 persen, angka ini lebih rendah dibanding YoY Januari 2017 sebesar 3,62 persen. Pada Januari 2018 seluruh ibukota propinsi di Pulau Jawa mengalami inflasi. Inflasi tertinggi terjadi di Kota Serang sebesar 0,91 persen sedangkan inflasi terendah terjadi di DKI Jakarta sebesar 0,43 persen. (ro)
More Stories
Trafik Internet Naik 12.87 Persen, Telkomsel Sukses Kawal Aktivitas Digital Pelanggan Selama Momen Ramadan dan Idul Fitri 1445 H
Bupati Gresik Dukung Penuh Aksi Anak SMA Wakili Indonesia dalam INC 4 di Ottawa Kanada
Pasca Libur Idul Fitri, Kanwil IV KPPU Kembali Intensifkan Pengawasan Persaingan Usaha dan Kemitraan yang Sehat