Surabaya, KabarGress.com – Masa reses Sekretaris Komisi D Sugito ,S. Sos, sambang Konstituen Dapil I, tepatnya Kampung Granting Baru Gg IV, RT O1 RW 07 Kelurahan Sidoyoso , Kecamatan Simokerto, Rabu malam (5/4/2017).
Anggota Dewan yang juga sekretaris DPC Partai Hanura Kota Surabaya dikenal merakyat disambut sekitar 100 orang warga. Reses Sekretaris Komisi D akrab disapa Mbah Gito rutin menyapa warga dan menjaring aspirasi dari masyarakat.
Mbah Gito, mengawali sambutannya meminta warga barang kali bertemu dijalan untuk saling menyapa. ” Mungkin saja saya lupa monggo kalau bertemu kita saling bertegur sapa,” katanya. Mbah Gito selain sebagai Anggota dewan, 31 tahun diamanahi warga mengurus Kampung.
Kepercayaan masyarakat kecamatan Simokerto kepada Mbah Gito, lantaran politisi Partai Hanura dinilai warga telah banyak membantu kepentingan masyarakat. Bantuan kepada masyarakat tersebut antara pavingstone , dan rehabilisasi sosial daerah kumuh ( RSDK) masuk diwilayah RW 07 Granting Baru.
Menurut mbah Gito, apa yang dilakukan itu semata -mata untuk ikut membantu masyarakat mewujudkan lingkungan pemukiman yang baik, tidak kumuh .” Ini kita lakukan agar pemukiman lingkungan warga itu menjadi lebih baik,” tuturnya.
Disela temu warga itu, anggota Dewan berpenampilan kalem ini, mengingatkan warga untuk secara aktif mensukseskan pembangunan yang dilaksanakan pemerintah Kota dengan membayar Pajak Bumi Bangunan (PBB) secara tepat waktu.
” Itu yang perlu saya sampaikan kepada panjenengan semua,” pesannya, sebelum menyerahkan kepada sang moderator membuka sesi tanya jawab.
Ketua RW 07 Granting Baru Haji Kaswiuadi, menyampaikan terima kasihnya atas bantuan perlengkapan dan infrstruktur yang telah diterima warga diwilayahnya . ” Bantuan meja, kursi dan infrastruktur Kampung Granting Baru, atas nama warga saya sampaikan terimakasih. Dalam kesempatan ini saya juga perhatian untuk revitalisasi saluran ,” kata Kaswiyadi.
Wendi Ketua RT 06 mengadu pada mbah Gito, untuk mendukung kegiatan kampung, mohon dapat dibantu , seperti syonsistem, keranda untuk orang mati dapat dibantu pengadaannya. Mbah Gito langsung menjawab : ” Untuk terop sound system langsung dapat saya bantu, tapi untuk keranda jenasah yang agak repot. Sebab pengadaan keranda itu tidak masuk dalam nomenklatur. Tapi nanti kita sama sama – mencari jalan keluarnya, ” jawab mbah Gito.
Sriman Ketua RT 02, dikampungnya yang paling urgen adalah neonisasi. ” Sebab dikampung kami masih belum merata. Untuk itu tolong bisa dibantu mencari jalan keluarnya,” cetus Sriman.
Terkait permintaan Sriman ini, Mbah Gito, langsung mengklarifikasinya. Menurut mbah Gito untuk penerangan kampung supaya bisa lebih merata sebaiknya diganti megunakan lampu mercury, itu ada anggarannya. ” Tolong dihitung saja. Dirubah sistemnya, kalau memakai BKM agak berat,” kata mbah Gito mengingatkan.
” Kalau untuk kampung kami, tolong bisa dibantu terop, dan terpal , sound system bersama geledeknya, biar tidak ribet, ” ujar Muhammad Chusairi Ketua RT O3. Mbah Gito, menanggapi aspirasi dengan bijak. Semua aspirasi yang masuk, jelas mbah Gito,sebagai masukan yang cukup berarti. ” Untuk masalah sound system dapat kordinasi dengan Pak Eko, saya hanya perlu proposalnya saja,” imbuh mbah Gito. (hery / tur).
More Stories
Hadirkan Inovasi Teknologi Terkini, PLN Nusantara Power Pamerkan Langkah Nyata Dorong Transisi Energi di Indonesia
Pj Gubernur Adhy Resmikan Gedung Sekber PHDI dan Lembaga Keagamaan Hindu Jatim
Pemerintah Resmi Umumkan Pilkada Serentak 27 November Libur Nasional