23/04/2024

Jadikan yang Terdepan

PDAM Kembali Dikritik

Hj. HarianiSurabaya, KabarGress.Com – Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Surya Sembada Kota Surabaya, kembali mendapat kritikan dari masyarakat. Terbaru wanita bernama Hj. Hariani, bertempat tinggal di jalan Gayungan PTT, no 51 Surabaya, mengadu ke para wakil rakyat kota Surabaya, bahwa pembayaran rekening air dirumahnya mengalami kenaikan secara drastis.

Wanita berusia 70 tahun tersebut, menuturkan, sebelum adanya kenaikan, dirinya hanya membayar tagihan rekening air tidak sampai diatas Rp100 ribu per bulannya. Namun, tanpa diketahui sebab yang pasti, rekening pembayaran airnya melonjak hingga ratusan ribu.

Dirinya memaparkan, pada bulan September 2013 tagihan rekening airnya hanya Rp41 ribu, namun menginjak bulan Oktober 2013, tagihan rekening airnya menjadi Rp647.100. Secara otomatis jika dihitung kenaikan airnya mencapai, sekitar Rp600 ribu lebih per bulanya. Dan kenaikan ini terus naik, sampai total tagihan bulan Maret 2014 mencapai Rp3.935.140.

“Kok aneh, padahal dirumah saya hanya ditempati 3 orang saja dan itu pun jarang dipakai karena saya sedang menjalani pengobatan di rumas sakit. Tapi setelah saya pulang tau-tau kok pembayaran rekening air saya melonjak sampai tinggi,” heranya, Senin (5/01/2015).

Istri pensiunan dari seorang pegawai di Universitas IAIN Surabaya ini mengaku, sejak rekening air dirumahnya melonjak, dirinya tidak membayarnya sampai total tagihan hingga bulan Desember 2014 ini, mencapai Rp6.432.840. Dirinya sebenarnya sudah mengirimkan surat tertulis kepada PDAM. Namun, hingga saat ini tidak ada tindakan apapun.

“Saya sudah menyampaikan hal ini mas, kepada pihak PDAM tapi tidak ada jawaban apapun. Saya ingin tahu kenapa kok tagihan pembayaran rekening air dirumah saya naik sampai segini banyaknya. Makanya, saya langsung melaporkan hal ini kepada anggota dewan, diantarkan anak saya,” ucapnya kepada media ini.

Sementara itu, anggota komisi B DPRD Kota Surabaya, Khusnul Khotimah mengatakan, pemasalahan seperti ini sebenarnya sudah terjadi sejak lama. Namun, nyatanya walaupun mendapat laporan dan kritikan dari masyarakat, pihak PDAM tidak segera menyelesaikan dan terkesan malah membiarkan permasalahan seperti ini berkembang.

“Memang ibu tadi (Hj. Hariani), sudah berkirim surat terulis ke PDAM dan pihak PDAM pun sudah melakukan pemeriksaan. Tapi, sampai sekarang apa tindakan selanjutnya dari PDAM tidak ada. Sampai sekarang pun rekening pembayaran airnya masih melonjak. Padahal, hal seperti ini harus segera diselesaikan,” pungkasnya. (tur)