19/04/2024

Jadikan yang Terdepan

Dosen 16 LPTK akan Latih Sekolah Praktik yang Baik

Dosen 16 LPTK akan Latih Sekolah Praktik yang Baik 1Dosen 16 LPTK akan Latih Sekolah Praktik yang Baik 2Dosen 16 LPTK akan Latih Sekolah Praktik yang Baik 3Dosen 16 LPTK akan Latih Sekolah Praktik yang Baik 4Surabaya, KabarGress.Com – Untuk mengembangkan sekolah rujukan yang berhasil dalam menerapkan pembelajaran dan manajemen sekolah, USAID PRIORITAS menyelenggarakan pelatihan untuk pelatih tingkat nasional bagi 68 dosen dari 16 LPTK mitra USAID PRIORITAS yang diselenggarakan di Surabaya (1-3/12). Mereka dipersiapkan melatih dan mendampingi SD, MI, SMP, dan MTs di setiap kabupaten/kota mitra untuk menjadi sekolah praktik yang baik (SPB) atau good practice school. Sekolah praktik yang baik adalah sekolah yang dirancang dan dikembangkan menjadi sekolah yang dapat menjadi contoh yang baik dari segi pembelajaran dan manajemen sekolah.

”Pelibatan para dosen LPTK untuk lebih mendekatkan LPTK sebagia pencetak guru dengan sekolah, dan agar sekolah praktik yang baik dapat menjadi tempat praktik mengajar bagi para mahasiswa calon guru,” kata Ajar Budi Kuncoro University and Stakeholder Coordinator Specialist USAID PRIORITAS.

Pengembangan SPB merupakan bagian dari program USAID PRIORITAS yang bertujuan agar para mahasiswa calon guru dapat praktik mengajar di sekolah yang telah berhasil dalam menerapkan pembelajaran aktif dan manajemen berbasis sekolah (MBS). ”Sehingga ketika mahasiswa LPTK menjadi guru, mereka sudah mengetahui wujud praktik bukan teori dan terbiasa menerapkan pembelajaran aktif dan MBS,” katanya lagi.

Para dosen LPTK tersebut diberikan beberapa materi diantaranya tentang pendekatan saintifik dalam pembelajaran, merancang lembar kerja yang mendorong siswa berpikir tingkat tinggi, program membangun pembiasaan literasi, dan portofolio dalam penilaian otentik.

Menurut Prof. Dr. Ani Rusilowati, M. Pd Kaprodi Pendidikan Dasar Program Pasca Sarjana Universitas Negeri Semarang (UNNES), program SPB sangat relevan dengan kepentingan LPTK dalam menyiapkan guru yang berkualitas. “Banyak manfaat yang didapatkan dari pelatihan ini, terutama untuk para dosen. Pelatihan ini akan membantu dosen dalam merencanakan pembelajaran terpadu. Untuk para guru, pelatihan ini ke depan memudahkan mereka dalam mengaitkan KD (kompetensi dasar, red) pada pembelajaran tematik,” terangnya.

Prof. Dr. Johar Amir, M. Hum mengungkapkan, semua mata kuliah bisa dipraktikkan dalam pembelajaran aktif di perguruan tinggi. “Semua kembali pada kemauan dosen apakah dia mau mengubah cara mengajar atau tidak. Kalau untuk mahasiswa, pembelajaran aktif sangat membantu mereka saat implementasi PPL di sekolah. Bahkan mereka senang dengan adanya model pembelajaran yang berbeda dari biasanya,” terang Ketua Prodi Bahasa Daerah Universitas Negeri Makassar (UNM) ini. Dosen Bahasa Indonesia ini antusias mengikuti seluruh sesi pelatihan.

Sebelumnya, pemilihan dan seleksi SPB ini dilakukan oleh tim dosen LPTK yang selama ini terlibat dalam program USAID PRIORITAS. Ada lima aspek yang menjadi kriteria seleksi, yaitu kegiatan siswa menunjukkan pembelajaran aktif, guru dalam mengajar menerapkan pendekatan pembelajaran aktif, kepemimpinan sekolah mendukung keberhasilan pembelajaran, manajemen sekolah dijalankan secara akuntabel dan terbuka, serta peran serta masyarakat yang terlibat aktif dalam proses pendidikan di sekolah.

Perwakilan SPB yang terdiri dari kepala sekolah, guru, dan komite sekolah juga mendapatkan kesempatan untuk saling belajar dan mengunjungi beberapa sekolah mitra USAID PRIORITAS yang ada di tujuh provinsi. (ro)