Surabaya, KabarGress.com – Pendidikan karakter menjadi modal penting menghadapi Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) tahun 2015. Oleh sebab itu, Pemprov Jatim gencar menyosialisasikan pentingnya pendidikan karakter. Hal tersebut disampaikan Wakil Gubernur Jatim, Drs. H. Saifullah Yusuf saat Penganugerahan Widya Pakerti Nugraha Tahun 2014 di Gramedia Expo, Surabaya, Senin (20/10).
Menurutnya, MEA 2015 menuntut semua yang berkecimpung dialamnya agar mempunyai mental luar biasa, karena berhadapan dengan masyarakat dari luar Indonesia. Didalam pendidikan karakter, diajarkan untuk menjadi manusia yang cerdas, jujur, tangguh, dan peduli. “Keempat hal tersebut,menjadi kunci sukses masyarakat Jatim bisa melewati MEA 2015 dan ambil bagian didalamnya,” ucap Gus Ipul sapaan akrabnya.
Ia menjelaskan, keempat hal tersebut beralasan untuk menjadi kunci sukses. Apabila mempunyai kecerdasan maka akan bisa memilah mana yang baik dan salah. Kecerdasan, harus diimbangi dengan kejujuran untuk mendapatkan keeprcayaan orang lain. Sedangkan tangguh diperlukan karena yang bermain dalam MEA 2015 bukan hanya masyarakat Indonesia tapi juga negara lain di ASEAN. Sikap peduli tidak kalah pentingnya dengan ketiga hal tadi, karena dengan sikap peduli dengan orang lain, maka akan mudah untuk menjaga hubungan baik dengan yang lain. “Masyarakat Jatim pasti bisa bersaing dengan bangsa lain, asalkan pendidikan karakter menjadi bagian penting dalam kehidupan sehari-hari, khususnya keempat hal tadi, “tambahnya.
Gus Ipul mencontohkan, di negara maju banyak yang meninggal bunuh diri lantaran tidak memiliki pendidikan yang berkarakter. ”Di Jepang dan Amerika banyak orang pinter tetapi angka bunuh diri tertinggi di dunia. Ini bukti pentingnya pendidikan karakter,” katanya.
Tugas utama baik tidaknya pendidikan karakter, salah satunya ditentukan oleh tenaga pendidik atau guru. Untuk itu, guru diharapkan mampu mengimplementasikan pendidikan karakter dengan memadukan metode pembelajaran sekaligus memasukkan budi pekerti. Pendidikan karakter atau budi pekerti, bisa diajarkan pada pelajaran umum seperti Matematika, Ilmu Sosial dan semua mata pelajaran yang ada.
Pendidikan karakter yang menekankan budi pekerti, perilaku, sopan santun, saling menghargai dan menghormati antar sesama. Setidaknya, harus ditanamkan oleh guru dalam memberikan bekal pada anak usia dini agar memiliki karakter pendidikan yang kuat dan berkualitas.
Kepala Dinas Pendidikan Dr. Harun MSi, MM, mengatakan, tujuan diadakan Widya Pakerti Nugraha ini yakni untuk mengetahui sejauh mana upaya daerah dalam melestarikan budi pekerti yang telah diimplementasikan melalui lembaga pendidikan. Penghargaan Widya Pakerti Nugraha diharapkan sebagai motivasi dan upaya mempercepat pada satuan pendidikan untuk mengembangkan budaya dan nilai karakter bangsa yang kompetitif.
Pemilihan sekolah ini, berdasarkan penilaian tim yang terdiri dari perguruan tinggi, dewan pendidikan, serta juri dari Dindik Jatim. Sebelum dipilih nominator dari masing-masing kategori, setiap kabupaten/kota lebih dulu menyaring dan mengusulkannya ke Jatim. Tim Jatim selanjutnya melakukan isitasi untuk memilih sekolah-sekolah terbaik.
Menurutnya, sekolah-sekolah yang terpilih ini terbukti memiliki kepedulian yang tinggi dalam pendidikan karakter, mulai dari kepala sekolah, guru, hingga sikap dari siswanya. Paling tidak, para penerima Widya Pakerti Nugraha, karena para guru atau pendidiknya peduli terhadap pembinaan para siswanya. Selain itu, kepala sekolah juga bisa menjaga meningkatkan prestasi sekolah dan mengembangkan kegiatan sekolah yang berbasis pembentukan karakter. Dengan ditunjang kegiatan para siswa yang berprestasi, baik itu prestasiakademik maupun non-akademik.
Penganugerahan kategori TK diberikan kepada TK. Persatuan Istri Karyawan Petro Kimia Kab. Gresik sebagai Juara Pertama. Kategori SD/MI diberikan kepada SDN 1 Kampung Dalem Kab. Tulungagung. Kategori SMP/MTs diberikan kepada SMPN 2 Kab. Bojonegoro. Kategori SMA/SMK/Ma diberikan kepada SMAN 1 Jogorogo Kab. Ngawi.
Pada kesempatan yang sama juga diserahkan penghargaan kepada pemenang Lomba Kreatifitas Guru Bahasa Daerah di Jatim Tahun 2014. Kategori Guru Mendongen Bahasa Madura diberikan kepada Siti Mutawarridah, S.Pd, dari SDN Kotakulon 1 Kab. Bondowoso. Kategori Inovatif Bahasa Jawa diberikan kepada Dra. Putri Hayuningtyas, M.Pd dari SMPN 10 Surabaya. Kategori Guru Mendongeng Bahasa Jawa diberikan kepada Heri Setiawan, S.S dari SMPN 8 Kota Kediri. (eri)
More Stories
SOAL SP 3 K JADI FOKUS ARSAN CALEG HANURA SURABAYA
PILEG 2019 , BAPPILU JATIM SUPORT CALEG HANURA GRESIK KERJA MAKSIMAL
PASANG TARGET 7 KURSI , HUSIN ; PILBUP TUBAN HANURA USUNG MUSA MAJU BUPATI