18/04/2024

Jadikan yang Terdepan

Dewan Soroti Banyaknya Jumlah Pengangguran di Surabaya

gedung dprd surabayaSurabaya, KabarGress.Com – Kritikan pedas disampaikan anggota DPRD Surabaya, Adi Sutarwijono, terkait banyaknya jumlah pengangguran di kota pahlawan. Ia menilai, fakta tersebut mengindikasikan bahwa sistem pendidikan di Surabaya belum berhasil.

Menurut Adi Sutarwijono, banyaknya siswa Surabaya yang lulus dalam setiap pelaksanaan Ujian Akhir Nasional (UAN) sebenarnya tidak bisa dijadikan barometer keberhasilan Pemkot Surabaya. Sebab tidak sedikit siswa yang baru lulus justru menambah jumlah pengangguran di Surabaya.

Berdasarjkan data yang ia miliki, dari total 95 persen siswa yang lulus, ternyata baru sekitar 60 persen yang langsung mendapatkan pekerjaan. Itu artinya, 40 persen sisanya justru menjadi pengangguran. “Jadi, jangan terjebak dengan kabar soal keberhasilan Pemkot Surabaya terkait kelulusan siswa yang selalu mencapai di atas 95 persen itu,” ingat Adi Sutarwijono.

Parahnya lagi, selama ini pemkot terkesan pasif dalam melakukan pendataan terhadap 40 persen jumlah siswa yang tidak bisa melanjutkan studinya atau belum mendapatkan pekerjaan. Menurutnya, hal tersebut justru akan menjadi persoalan sosial yang terus menggurita.

“Sudah waktunya Pemkot Surabaya melakukan pendataan yang konkrit sekaligus memikirkan kelanjutan kehidupan anak usia produktif pasca kelulusan. Faktanya, mereka malah kalah dengan warga urban saat berkompentisi mencari kerja,” tegas Awi, sapannya.

Awi mengatakan, persoalan sosial yang terjadi merupakan tanggungjawab Pemkot Surabaya sebagai regulator dan dewan memberikan dukungan terkait anggarannya, untuk memberdayakan anak usia produktif pasca kelulusan yang terhenti aktifitasnya karena berbagai sebab.

Oleh karena itu, ia menyarankan pemkot segera membuat aturan tentang kewajiban kepada perusahaan di Surabaya, untuk merekrut para siswa yang baru menyelesaikan pendidikan. “Jika mereka (perusahaan, red) beralasan soal kualitas SDM, maka ini menjadi kewajiban untuk mengadakan berbagai pelatihan. Untuk regulasinya, kita (dewan, red) yang akan membuat,” tandas politisi dari PDI-P itu.

Untuk diketahui, jumlah pengangguran di kota pahlawan masih tinggi. Dengan jumlah penduduk Surabaya sebesar 3 juta orang, tercatat sebanyak 80.568 warga tidak memiliki pekerjaan. (adv/tur)