23/04/2024

Jadikan yang Terdepan

Pakde Karwo: Generasi Muda Jangan Takut Awali Donor Darah

Pakde Karwo- Generasi Muda Jangan Takut Awali Donor DarahSurabaya, KabarGress.com – Keteladanan para Donor Darah Sukarela (DDS) 75 kali harus ditiru dan diikuti masyarakat lainnya, terutama generasi muda jangan takut mengawali menjadi donor karena secara fisik masih sangat potensial untuk menjadi DDS. Hal itu diutarakan Gubernur Jatim H. Soekarwo pada penganugerahan piagam penghargaan & lencana DonorDarah Sukarela (DDS) 75 kali seluruh Jatim tahun 2014, di gedung negara Grahadi, Kamis (25/9).

Menurut Pakde Karwo, donor darah perbuatan kemanusiaan yang luar biasa, karena menyelamatkan kehidupan orang lain, mendapat bonus dari Allah SWT, dan mendapat do’a dari orang yang dibantu.“PMI merupakan organisasi sosial yang baik sekali, Jatim penyumbang donor darah paling banyak di Indonesia tapi harus lebih hati-hati mengontrol darahnya jangan sampai mengandung HIV/Aids atau penyakit- penyakit lainnya,” pesan Pakde Karwo.

Pakde Karwo mengutarakan, atas nama pemerintah dan seluruh masyarakat Jatim, serta atas nama kemanusiaan, saya menyampaikan penghargaan dan terima kasih yang sebesar-besarnya terhadap keteladanan sikap kesukarelaan dan bantuan yang sangat mulia ini. Saya menilai yang dilakukan oleh para pendonor sukarela ini sangat mensejahterakan sesama khususnya yang membutuhkan, karena darah yang didonorkan tidak dapat diganti dengan zat apapun, karena sampai saat ini belum ada darah sintetis.

Sumbangan darah demikian besar artinya bagi sesama tanpa mengharapkan imbalan, memandang golongan, dan kepercayaan terhadap Tuhan YME pantas mendapatapresiasi. Untuk itu PMI harus bsa memberikan perhatian bagi para pendonor dengan menyediakan sarana dan prasarana yang memadai agar mereka merasa nyaman dalam melaksanakan kegiatan donor darah. “Prinsipnya Pemprov akan membantu mobil unit Donor Darah, tapi jumlahnya masih belum ditentukan, karena perlu mobil yang kualitasnya paling bagus,” tambahnya.

Menginjak usianya yang ke 69 tahun, pengabdian PMI mencatat berbagai pengalaman dan prestasi dalam menjalankan kiprahnya sebagai mitra pemerintah dalam melaksanakan berbagai tugas-tugas kemanusiaan, misalnya dalam penanganan erupsi kelud pada bulan pebruari yang lalu, PMI dengan relawannya telah menunjukkan kiprahnya yang benar – benar mumpuni melalui kegiatan evakuasi, dapur umum, pertolongan pertama, distribusi air bersih, serta recovery pasca bencana dll membuahkan manfaat yang didapat oleh para korban bencana erupsi kelud.

Sementara itu, Ketua PMI Provinsi Jatim H Imam Utomo S mengatakan, produksi darah di Jatim setiap tahun terus meningkat. tahun 2013 sebanyak 759.348 kantong dengan jumlah pemakaian sebanyak 606.813 kantong, sisa 152.535 kantong diperbantukan ke Provinsi lain. Sedangkan pencapaian produksi tahun 2014 sampai sekarang sebanyak  433.735 kantong, dengan jumlah pemakaian sebanyak 311.890 kantong, yang rusak 105.759 kantong  sisanya 16.086 kantong.

Target produksi darah tahun 2014 sebanyak 744.397 kantong atau 2% dari jumlah penduduk Jatim. Optimis dapat tercapai karena ada dukungan bus mobil unit donor darah dari PMI pusat, gerai-gerai Unit Donor Darah (UDD) di mall dan kampus, serta melakukan kerjasama dengan berbagai lembaga/ instansi, baik pemerintah/ swasta, serta perguruan tinggi untuk menjaring para pedonor darah pemula.

Penghargaan kepada DDS. telah diberikan penghargaan dan piagam kepada DDS 50 kali 1.179 orang, DDS 75 kali yang menerima penghargaan sebanyak 454 orang. Sedangkan DDS 100 kali yang akan menerima penganugerahan satya lencana kebaktian sosial dari Presiden RI tahun 2014 desember 2014 di Jakarta sebanyak 375 orang.Upaya peningkatan DDS, sesuai kebijakan pengurus pusat PMI, untuk meningkatkan produksi darah, maka PMI pusat telah memberikan bantuan berupa 16 unit bus UDD.

Selain itu, melakukan upaya-upaya untuk meningkatkan minat masyarakat menjadi DDS sehingga donasi darah menjadi bagian dari gaya hidup, serta membangun sistem manajemen data donor darah berbasis internet untuk memudahkan pelayanan darah kepada masyarakat.

PMI provinsi Jatim dengan segenap jajarannya, melaluiUDD PMI Kabupaten / kota yang berjumlah 37 unit selalu  berupaya untuk dapat memberikan pelayanan terbaik kepada masyarakat yang membutuhkan darah. Permasalahannya, ada enam kab/ kota yang belum mempunyai peralatan medis untuk pengolahan darah, antara lain pemisahan komponen darah/ trombosit sangat terbatas, untuk mendeteksi secara cepat darahnya mengandung HIV/Aids atau tidak, yaitu Trenggalek, Pacitan, Tuban, Kota Pasuruan, Bangkalan dan Pamekasan. Harga peralatan untuk pengolahan komponen darah sekitar Rp 2 Miliar/ unit. “Oleh karena itu Pemorv Jatim diminta memberikan bantuan,” ujarnya.

Supaya mau diberikan sosialisasi pentingnya donor ke sekolah dan kampus, yang minimnya sistem promosi dan sosialisasi guna meningkatkan dan membina donor darah sukarela, lemahnya jejaring antar UDD untuk sistem informasi transportasi, dan distribusi darah, kurangnya tenaga medis terlatih untuk transfusi darah, lemahnya kemampuan pengolahan data dan sistem informasi berbasis internet.

Mendatang, PMI berkomitment untuk dapat mewujudkan visi dan misi yang dilandasi dengan niat pengabdian yang tinggi, yang diwujudkan dalam aktivitas nyata, agar organisasi PMI profesional, pro aktif, cepat, tanggap, melayani, dan dicintai masyarakat.

Ketua Panitya H Soebagyo, SW mengatakan, kegiatan inimerupakan program kerja rutin PMI provinsi Jatim yang mengacu pada pedoman pemberian tanda penghargaan yang diterbitkan oleh PMI pusat. Setiap HUT PMI tanggal 17 september, pemerintah dan PMI memberikan penghargaan kepada para DDS yang telah menyumbangkan darahnya secara teratur dan terus menerus tanpa pamrih, didasari oleh ketulusan hati dan keikhlasan untuk menolong sesama manusia tanpa membedakan agama, suku, bahasa, jenis kelamin, serta warna kulit.

Jumlah DDS 75 kali yang menerima penghargaan sebanyak 454 orang yang berasal dari35 UDD PMI Kab/ Kota seluruh Jatim, terbanyak berasal dari Surabaya 208 DDS, kemudian Kota Malang 37, lalu kota Madiun dan Kab Jombang masing-masing 16 orang dan 15 orang. Sementara kab/ kota yang lain dibawah 15 orang. (Eri)