29/03/2024

Jadikan yang Terdepan

Pakde Karwo Antusias Tawaran Kerjasama Tenaga Kerja di Jerman

Pakde Karwo Antusias Tawaran Kerjasama Tenaga Kerja di JermanSurabaya, KabarGress.com – Gubernur Jawa Timur Dr. H. Soekarwo yang lekat disapa dengan panggilan Pakde Karwo sangat antusias terhadap tawaran kerjasama pemerintah Jerman tentang kebutuhan tenaga kerja untuk  anak – anak lulusan SMK di Jatim.

Tawaran kerjasama itu, disampaikan oleh Lembaga Pendidikan Kejuruan  Andreas Gosche dan dipertegas oleh Atase Pendidikan dan kebudayaan Jerman Prof. Dr. rer.nat Agus Rubiyanto kepada Pakde Karwopada acara pembukaan  Seminar Nasional Harmonisasi Pendidikan Vocational dengan Dunia/ industry di Jawa Timur, di Hotel Bumi, Jl. Basuki Ranmad Surabaya, Kamis (11/9).

Menurut Pakde, tawaran dari Jerman tersebut  sangat menantang untuk Jawa Timur, sebab sebanyak enam juta lowongan kerja yang ditawarkan bagi anak lulusan SMK itu belum ada standart yang diberlakukan. Untuk itu, tambahnya, agar tenaga- tenaga terampil lulusan SMK Jatim bisa dan dapat mengisi lowongan yang ada sesuai ketrampilan yang mereka miliki sekaligus yang dibutuhkan, maka Pemprov. Jatim dalam hal ini Dispendikbud segera memperbaiki system pendidikan belajar mengajar di SMK-SMK yakni yang tadinya 40 – 60 menjadi 70 praktek dan 30 persen teori.

Dikatakan,kerjasama antara pemprov. Jatim ( Dispendik) dengan Jerman mulai dilakukan sekarang tetapi pelaksanaannya baru dilakukan tahun 2015 besuk. Tawaran kerjasama lowongan kerja itu bukan lulusan apa yang dipertanyakan tapi kerja apa mereka nanti disana. “ itulah yang menjadi titik beratnya atau penekanannya,” jelas Pakde Karwo.

Ditambahkan, dari enam juta lowongan kerja yang ditawarkan Jerman ke Jatim, dan anak- anak lulusan SMK Jatim minimal bisa mengisi 1000 lowongan  yang ada ini sudah sangat bagus. Sebab, dari jumlah 1000 lowongan yang terisi oloeh tenaga kerja Jatim  itu sudah bisa merubah image bahwa jawa Timur itu memang benar- benar mampu dan baik. “ terus image dunia internasionalpun mengakui akan kemampuan generasi muda Jatim itu jauh lebih baik dari yang mereka kira.  Dan kelasnya tidak hanya kelas ASEAN tapi sudah kelas Internasional atau kelas Dunia,” tegasnya.

Lebih lanjut dikatakan, sementara hari ini  tadi 9 SMK di Jatim yang telah mengadakan kerjasama dengan  dunia usaha ( di Indonesia)  yang   berjumlah 11 dunia industri. Antara lain;  Honda Motor Tbk, PT. Astra, PT. Indomarko, PT.Panca Indonesia Tbk, Pt. Visto, PT. Seger Agro Nusantara, Bandung Tehno Cord, PT. Astra 2000 dan PT. Pelindo. Kedepan, akan ditambah lagi jumlahnya sesuai dengan kebutuhan dan peruntukan  serta persaingan kualitas dan SDM dari SMK itu sendiri. Karena hal tersebut bisa digunakan sebagai jawaban dari tantangan globalisasi tenaga kerja mendatang.

Selain memperbaiki system kurikulum dan method pembelajaran di tubuh SMK, lanjutnya, untuk menjawab tanatangan lowongan kerja yang ada maka pemprov. Jatim mendirikan SMK Mini  berdasarkan kewilayahan ini sebagai langkah Ad Hoc. Mengapa dibangun SMK Mini di setiap Pondok Pesantren dan di kewilayahan utamanya di daerah terpencil. Kebijakan ini dilakukan untuk menjawab supaya sekolah atau anak yang berpendidikan tidak terkumpul pada satu wilayah atau di perkotaan saja.

Sebetulnya, permintaan untuk tenaga kerja terampil ke Jatim itu banyak seperti permintaan tenaga perawat dari Amerika saja sebanyak 150 ribu tenaga, tetapi semua tenaga yang dikirim kesana harus berserfikat ISO dan mengerti akan tehnologi. Selain amerika, juga ada permintaan dari Jepang, Korea dan Australia dengan persyaratan yang sama yakni mengerti akan tehnologi.

Ditempat yang sama Atase Pendidikan dan kebudayaan Jerman Prof. Dr.rer.nat. Agus Rubiyanto mengatakan, sebetulnya lowongan di jerman sangat luas dan banyak. Tetapi, semua itu juga tergantung pada minat dan keinginan dari para pemuda Indonesia umumnya dan Jawa Timur khususnya. “ Kita sebagai bangsa Indonesia dan warga Jatim khususnya harus bangga, mengapa? Karena yang bisa menguasai tehnologi di Jerman itu adalah orang Indonesia. Ditambah lagi Prof. termuda di jerman adalah orang Indonesia dan yang paling membanggkan lagi  dia prof. tersebut adalah warga Surabaya,” jelasnya.

Di Jerman, sebagai tenaga kerja pembersih kaca gedung itu gajihnya lebih tinggi dibandingkan dengan gaji seorang sarjana. Selain itu tenaga tukang batu gajihnya juga jauh lebih besar disbanding tenaga kantoran atau seorang sarjana. Untuk itu, bila anak-anak lulusan SMK dengan modal ketrampilan yang lebih baik dan menjanjikan pergilah ke Jerman untuk mengisi lowongan yang ada disana. Selain, mendapatkan gaji yang jauh lebih baik juga akan mendapatkan pengalaman yang jauh lebih berharga untuk masa depan.

Sementera itu, Kepala Dispendikbud Jatim, Dr. H. Harun, MSI,MM mengatakan, tujuan dari penyelenggaraan seminar ini dimaksudkan untuk menyatukan visi dan misi dalam satu arah kebijakan, menyiapkan tenaga kerja yang terdidik dan terampil serta memiliki kompetensi keahlian yang sesuai dengan kebutuhan pasar kerja, bera-akhlak mulia.

Dan penyelenggaraan seminar ini diharapkan agar apara dunia usaha/ dunia kerja ikut berpartisipasi aktif dan bertanggung jawab dalam menentukan arah kebijakan pendidikan mulai dari kurikulum, pelaksanaan pembelajaran, evaluasi pendidikan. Sehingga nantinya akan terjalin sinergi antara penyedia tenaga kerja, pencari kerja dan pengguna tenaga kerja sesuai dengan perkembangan tehnologi dan tantangan jaman.

Sedang hasil yang diharapkan adalah tersusunnya dokumen konsep implementasi kebijakan system sinergitas anatara pendidikan vokasional dengan kadin, dunia usaha/industry, pusat pelatihan pendidikan dan lembaga sertifikasi dan standarisasi.

Ikut hadir dalam acara tersebut, Kadispendikbud kab/Kota se Jatim, Kepala SMK se Jatim dan para dunia usaha/industry serta Kadin se jatim dan perguruan Tinggi di jatim. (Eri)