29/03/2024

Jadikan yang Terdepan

Efisiensi Segala Bidang, PT Timah Alihkan Penggunaan BBM ke Gas

Direktur Utama PT Timah Tbk, Sukrisno (nomor 2 dari kiri) saat memaparkan perkembangan perusahaan PT Timah.
Direktur Utama PT Timah Tbk, Sukrisno (nomor 2 dari kiri) saat memaparkan perkembangan perusahaan PT Timah.

Surabaya, KabarGress.Com – PT Timah Tbk melakukan efisiensi di segala bidang termasuk pengurangan penggunaan BBM dan beralih ke gas yang lebih hemat biaya. ”Pengalihan BBM ke gas untuk memenuhi kebutuhan listrik guna proses produksi perseroan. Saat ini, kami sudah menjalin kerjasama dengan investor swasta untuk membangun Pembangkit Listrik Tenaga Gas (PLTG) di Muntok, Kabupaten Bangka Barat, Kepulauan Bangka Belitung,” demikian ungkap Direktur Utama PT Timah Tbk, Sukrisno, di sela-sela Investor Summit, Rabu (20/8/2014).

Menurutnya, penggunaan gas yang menjadi bahan bakar untuk pembangkit listrik ini nantinya memanfaatkan batubara berkalori rendah, yang diproduksi anak perusahaan PT Timah. Pada tahap awal, PLTG tersebut akan menghasilkan listrik sebesar 2×10 MW, namun bisa diupgrade hingga 4x10MW. Listrik yang dihasilkan nantinya digunakan untuk kebutuhan produksi perseroan yang saat ini berkisar 23 MW.

Investasi pembangunan PLTG itu sendiri nantinya akan dilakukan oleh mitra PT Timah. Sedangkan PT Timah akan melakukan kontrak untuk pembelian listrik yang dhasilkan. Sukrisno sendiri masih enggan membeberkan investor untuk pembangunan PLTG tersebut karena masih dalam proses.

Untuk lahan pembangunan PLTG seluas 105 hektar dan di kawasan tersebut juga dibangun industrial estate. ”Dengan pengalihan BBM ke gas, kami bisa menghemat biaya pembelian BBM hingga 50 persen. Selama ini BBM sendiri berkontribusi sekitar 14 persen terhadap total biaya perseroan yang tahun lalu tercatat mencapai Rp6 triliun. Jadi kami bisa menghemat 7 hingga 8 persen dari total biaya dengan penggunaan gas,” paparnya.

Mengenai kinerja PT Timah, Sukrisno mengatakan sampai semester I/2014, berhasil mencatat kenaikan produksi bijih timah sebesar 40,89 persen menjadi 14.352 ton dibandingkan periode yang sama tahun lalu sebesar 10.187 ton. Sedangkan produksi logam timah pada paruh pertama tahun ini mencapai 10.808 ton atau naik sebesar 12,42 persen dari Semester I/2013 yang tercatat 9.613 ton.

Perseroan juga mengatur jumlah pasokan logam timah perseroan untuk dijual ke Bursa Timah BKDI. Ini merupakan strategi bisnis yang terus dilakukan dalam rangka menjaga stabilitas harga.

”Pada semester I tahun ini penjualan logam timah 9.663 ton atau turun 11,76 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu mencapai 10.951 ton. Sedangkan laba perusahaan naik 47,86 persen menjadi Rp202,75 miliar dibandingkan periode yang sama tahun lalu sebesar Rp137,12 miliar. Laba perseroan meningkat signifikan karena efisiensi di pos pengeluaran non produksi,” imbuhnya. (ro)