25/04/2024

Jadikan yang Terdepan

PDTS Usulkan Tarif Tiket KBS Naik

Surabaya, KabarGress.Com – Perusahaan Daerah Taman Satwa (PDTS) Kebun Binatang Surabaya (KBS) mengusulkan kenaikan tarif tiket masuk KBS. Dari Rp15.000, menjadi Rp25.000. Kenaikan ini diusulkan lantaran sudah hampir delapan tahun tidak ada kenaikan tarif tiket masuk di Kebun Binatang Surabaya tersebut.

Direktur SDM dan Keuangan PDTS KBS, Fuad Hassan mengatakan, kenaikan tarif tiket masuk ini tidak hanya karena selama delapan tahun tidak naik, tapi juga biaya operasional juga kian membengkak. Diantaranya, biaya pakan tiap tahun terus merangkak naik.

Ditambah lagi dengan gaji pegawai yang minimal harus sesuai dengan Upah Minimum Kota (UMK) Surabaya. UMK sendiri tiap tahun juga naik. Pada 2013, UMK Surabaya sebesar Rp1,7 juta. Kemudian pada 2014 naik menjadi Rp2,2 juta. Tidak menutup kemungkinan pada 2015 mendatang juga akan naik lagi meski besaran kenaikannya belum diketahui.

“Hasil dari kajian kami, memang perlu ada kenaikan tarif tiket masuk. Hitung-hitungan kami, kenaikannya menjadi Rp25.000 dari yang sekarang Rp15.000,” katanya.

Fuad menambahkan, kenaikan harga tiket ini juga untuk mengoptimalkan peran KBS sebagai BUMD. Sebab, sebagai BUMD, KBS juga harus berkontribusi bagi Pendapatan Asli Daerah (PAD). Namun, kenaikan tarif tiket masuk ini hanya sebatas usulan karena yang berhak menentukan tarif ini adalah wali kota Surabaya.

Pihaknya berharap usulan kenaikan ini bisa segera ditindaklanjuti. Sehingga awal tahun depan, tarif tiket yang baru bisa diterapkan. Apalagi awal tahun depan, PDTS KBS juga harus menerapkan aturan pembayaran gaji sesuai UMK 2015.

“Dari usulan kenaikan ini, kami harus hati-hati. Jangan sampai ini jadi serangan pihak-pihak lain yang tidak setuju KBS dikelola pemkot. Misalnya ada anggapan ketika dikeloka pemkot kok tiket malah naik. Tapi kami kan memberi argumentasi yang masuk akal kenapa harus naik,” paparnya.

Sementara itu, anggota Komisi B DPRD Kota Surabaya, Eddy Rusianto sepakat jika ada kenaikan tarif tiket masuk KBS dari Rp15.000 menjadi Rp25.000. Menurutnya, tiket sebesar Rp25.000 ini masih tergolong paling murah jika dibanding tarif tiket masuk ke kebun binatang yang lain.

Contoh tiket masuke Taman Safari di Prigen, Pasuruan yang harganya sudah diatas Rp60.000 per orang. Pihaknya mengganggap, tiket Rp25.000 masih cukup masuk akal dan masih bisa dijangkau masyarakat, khususnya dari kalangan menengah ke bawah.

“Dengan pemikiran itu, yakni Rp25.000 masih murah, maka harus dinaikkan ke harga itu. Disisi lain, pendapatan KBS juga bisa naik. Tentunya, ini bisa mengurangi subsidi yang hingga kini masih diberikan oleh Pemkot Surabaya,” ujarnya saat ditemui di ruangannya di Komisi B DPRD Kota Surabaya.

Politisi dari Partai Gerindra ini menandaskan, keberadaan izin Lembaga Konservasi (LK) yang tak kunjung turun dari Kementrian Kehutanan (Kemenhut) juga menjadi kendala bagi perbaikan dan pengembangan KBS.

Pihaknya belum mengetahui persis persyaratan apa yang belum dipenuhi PDTS KBS sehingga LK itu tak juga turun. Padahal, semua persyaratan sudah dipenuhi oleh direksi PDTS KBS. Dengan belum adanya izin LK, perusahaan tidak bisa mengerjakan rencana-rencana strategis. Misalnya, merenovasi total kandang. Kemudian menjalin kerjasama-kerjasama dengan investor.

“Kalau izin LK sudah dipegang, PDTS KBS bisa langsung melakukan pembenahan secara menyeluruh. Memang perbaikan masih bisa dilakukan, tapi itu kan hanya perbaikan kecil-kecil saja. Kerjasama dengan investor, seperti memasang advertising juga belum bisa dilakukan,” terangnya. (Tur)