Surabaya, KabarGress.Com – Pengetahuan merupakan suatu hal yang dinamis dan akan terus berkembang. Pembelajaran di kelas secara teoritis tentunya tidak cukup dalam pemahaman ilmu tertentu. Terkadang apa yang telah diberikan secara teori dikelas akan berbeda dengan kenyataan yang ada di lapangan.
Menanggapi hal tersebut Fakultas Psikologi Universitas Katolik Widya Mandala Surabaya (UKWMS) mengadakan kunjungan yang diikuti mahasiswa semester 5 dan 7. Kunjungan ini tentunya dapat memberikan gambaran nyata dan mahasiswa dapat mengobservasi langsung kejadian di lapangan.
Rumah Sakit Jiwa (RSJ) Dr. Radjiman Wedjodiningrat Lawang menjadi lokasi pertama yang dituju. Kunjungan ini memberikan pengetahuan baru dalam psikologi klinis bagi mahasiswa. Sebanyak 50 mahasiswa Fakultas Psikologi diajak berkeliling RSJ Lawang. Mereka melihat secara langsunng aktivitas para pasien disana. Mulai dari melihat bangsal tempat pasien tidur, aktivitas pasien yang sedang di terapi musik, hingga melihat hasil karya buatan pasien. Setiap 2 minggu sekali pasien diberi terapi musik. Pasien dikumpulkan di aula dan diajak menyanyi dan menari bersama. Pasien di RSJ Lawang juga dibekali kemampuan untuk membuat kerajinan tangan seperti gantungan kunci, tempat tisu, hingga keranjang buah.
“Awalnya takut banget ketika tahu akan melakukan kunjungan ke RSJ, tapi waktu di sana ternyata pasiennya cukup kooperatif bahkan saya bisa ngobrol tentang latar belakang mereka,” ujar Gladys Agustina salah satu mahasiswa Fakultas Psikologi.
Untuk semakin memantapkan pengetahuan tentang psikologi klinis, mahasiswa juga diberi kuliah singkat. Materi tentang “Sikap dan Etika dalam Menghadapi Gangguan Jiwa” disampaikan oleh Desi Prawitasari Poegoeh selaku Psikolog di RSJ Lawang.
Selain pendalaman psikologi klinis mahasiswa juga diberi pendalaman dari segi psikologi pendidikan. Kampoeng Kidz yang berlokasi di Batu menjadi destinasi pembelajaran selanjutnya. Mahasiswa disambut dengan penampilan teater “Pesona Sang Garuda” oleh siswa-siswi SMA Selamat Pagi Indonesia (SPI). Didiek Try Hanggono sebagai Wakil Kepala Sekolah SMA SPI menjelaskan sejarah berdirinya SMA SPI hingga terbentuk Kampoeng Kidz dan Kampoeng Succezz.
Konsep pendidikan SMA SPI ini juga berbeda dengan SMA pada umumnya, life skill dan entrepreneurship menjadi materi utama yang diajarkan disini. Pendirian Kampoeng Kidz ini sendiri mulanya untuk keperluan laboratorium praktek life skill dan entrepreneurship SMA SPI. “Sekolah gratis ini cukup unik karena setiap angkatan hanya menerima 30 siswa dari berbagai daerah. Mereka ini anak-anak yatim atau piatu atau bahkan yatim piatu, dan harus terdiri dari lima agama,” terang Didiek.
Mengakhiri kunjungan, mahasiswa diajak berkeliling area Kampoeng Kidz seluas 10 ha tersebut dan dipandu oleh siswa-siswi SMA SPI. Banyak manfaat yang diperoleh dari setiap kunjungan, mahasiswa bisa melakukan observasi langsung, memperluas pengetahuan, dan penambahan ide-ide baru. “Harapan saya semoga apa yang mereka dapat dari kunjungan ini bisa diaplikasikan di dunia kerja. Baik ketika mereka terjun di area psikologi klinis ataupun psikologi pendidikan,” ujar Johannes Dicky Susilo, M. Psi., Psi. selaku ketua pelaksana kegiatan. (ro)
More Stories
Mampu Yakinkan Panelis, Mei Diunggulkan Jadi Rektor Unitomo
Wagub Emil, Tokoh-tokoh NU dan Muhammadiyah Hadir di Wisuda STIT Islamiyah KP Paron
FK UKWMS Melantik Dekan Baru