06/01/2023

Jadikan yang Terdepan

Raih Penghargaan CSR Internasional, Bukti PJB Berkomitmen Tumbuh Bersama Lingkungan dan Masyarakat

Surabaya, kabargress.com – PT Pembangkitan Jawa-Bali (PT PJB) berhasil meraih penghargaan internasional, Asia Responsible Enterprise Awards (AREA) atas program binaan CSR PLTU Rembang, Komunitas Wanita Berdaya Tani. Penganugerahan tersebut dilakukan pada 21 Juli 2022 melalui daring. Prestasi ini adalah kali keenam bagi PJB setelah 5 tahun sebelumnya PJB mendapatkan penghargaan yang sama secara berturut-turut.

Asia Responsible Enterprise Awards (AREA) diselenggarakan oleh lembaga internasional Enterprise Asia untuk memberikan apresiasi dan penghargaan bagi perusahaan-perusahaan terbaik dan kompetitif di Asia yang telah menerapkan praktek bisnis yang berkelanjutan dan bertanggungjawab dalam 7 kategori, antara lain adalah Green Leadership, Investment in People, Health Promotion, Social Empowerment, Corporate Governance, Circular Economy Leadership and Responsible Business Leadership.

Tahapan seleksi program dan administrasi dilakukan sejak bulan April lalu. PT PJB mendapatkan kesempatan untuk presentasi program dan wawancara secara daring bersama dengan juri (audit interview) dari berbagai negara pada tanggal 2 Juni 2022. Tahapan ini dilakukan untuk menggali lebih dalam dan mendapatkan gambaran yang utuh serta menilai dampak dan signifikansinya bagi perusahaan dan masyarakat atas program yang diajukan. Melalui seleksi dan penilaian atas kelayakan program, PJB PLTU Rembang berhasil menjuarai AREA tahun 2022 dalam kategori Social Empowerment.

Direktur Utama PT PJB, Gong Matua Hasibuan menyampaikan bahwa keberhasilan PJB meraih penghargaan ini menjadi bukti perusahaan memiliki kepedulian yang tinggi tak terkecuali dalam kewajiban dan tanggung jawab sosial dan lingkungannya terutama terhadap masyarakat sekitar.

“AREA merupakan salah satu penghargaan CSR bergengsi di tingkat International dengan penilaian atas perusahaan yang memiliki program CSR yang inovatif. Penghargaan ini memberikan motivasi kepada PT PJB untuk terus melakukan inovasi dalam berbagai program CSR yang berkelanjutan sehingga memberikan dampak yang luas bagi masyarakat, terutama di sekitar wilayah operasi di seluruh Indonesia,” ungkapnya.

Berdasarkan data Gender Development Index (GDI) yang diterbitkan oleh United Nation Development Program (UNDP), pada tahun 2020, indeks GDI Indonesia berada pada level 0,940. Nilai ini menunjukkan bahwa angka ketimpangan gender masih cukup tinggi di Indonesia. Program CSR Wanita Berdaya Tani ini menjadi program pemberdayaan sosial yang dibentuk sebagai sarana kepedulian PT PJB terhadap perempuan sekaligus memutus stigma ketimpangan gender, bahwa tugas perempuan hanyalah rumah tangga.

Tujuan lain dari program ini adalah untuk ikut melestarikan lingkungan dengan menerapkan program pengurangan sampah makanan yang merupakan salah satu prioritas Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional Indonesia (RJPMN) di 2020-2024, serta memberikan solusi penyelesaian permasalahan pengelolaan sampah di Kabupaten Rembang, dimana 38% sampahnya merupakan sampah makanan. Tujuan program ini juga untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat melalui peningkatan peluang usaha dan pemberdayaan masyarakat.

Program ini terbukti memiliki dampak sosial yang tinggi. Pasalnya, selain dapat merubah pola pikir masyarakat serta kebiasaan sebagian masyarakat untuk lebih peduli terhadap lingkungan, melalui program ini juga berdampak ekonomi bagi ibu-ibu desa sehingga dapat memenuhi kebutuhan sehari-hari.

“Program ini tentunya tidak hanya berhasil memberdayakan perempuan tetapi sekaligus juga memberikan berbagai solusi bagi lingkungan sekitar. Di bidang lingkungan, melalui program ini telah berhasil mengurangi 133,3 kilogram sampah makanan hingga April 2022.,” pungkas Gong Matua Hasibuan

Dengan munculnya perempuan-perempuan berdaya dengan kompetensi hebat karena program ini, arah program PJB di masa depan adalah meningkatkan kemandirian kelompok dan meningkatkan sistem manajemen pengetahuan dengan mengembangkan pusat-pusat studi, sehingga proses diseminasi dan replikasi dapat tersampaikan ke lebih banyak orang. Pada akhirnya skala manfaat program akan menjadi lebih besar. (*/Ro)