07/01/2023

Jadikan yang Terdepan

UMKM FASILITASI PELATIHAN KEMASAN KOPI SIAP MENGHADAPI DIGITALISASI

Tulungagung ,KabarGress.com – Dinas Usaha Mikro Kecil dan Menengah ( UMKM ) Tulungagung, menyampaikan, pengemasan kemasan kopi diharapkan bisa mendongkrak pasar dalam negeri maupun luar negeri . Penegasan itu disampaikan Kadis UMKM Slamet Sunarto , Kamis (23/9/21)

” Usaha Mikro Kecil dan Menengah menjadikan salah satu urat nadi perekonomian nasional ,” katanya.

Menurut Slamet besaran pertumbuhan ekonomi skala nasional 2021, dikuartal kedua 7,07% pertumbuhan ekonomi kian membaik.

” Artinya pertumbuhan ekonomi mulai membaik dengan upaya yang dilakukan oleh pemerintah dalam masa pandemi covid -19, ucapnya saat pemaparan kemasan kopi di balerejo omah kopi mandiri candra nada,” tambahnya

Masih kata Slamat, perkembangan ekonomi masa pandemi kian membaik dan UMKM harus membuka selebar lebarnya peluang bisnis bagi pelaku usaha di Kabupaten Tulungagung.

” Konsep yang di gunakan gas dan rem, ngegas disektor ekonomi, rem di protokol kesehatan ( prokes ) laedingsectornya tetap prokes ,” ujarnya.

Step by step yang dilakukan kegiatan pasilitas UMKM . Pengembangan produksi dan pengolahan, pemasaran, SDM desain dan teknologi melalui kemasan kopi menghadirkan narasumber pelaku usaha,mahasiswa, masyarakat selama dua hari agar bisa memasuki pasar dalam Negeri maupun luar Negeri.

” Hendaknya peserta bisa menyerap mentransfer ilmu pengetahuan agar marketable ( dapat dipasarkan ). Sedangkan untuk jejaringan tetap melalui prosedur operasi standar ( SOP ) dengan memasuki pasar online ofline yang menumbuh kembangkan pemain pemain kopi di Tulungagung,’ tegas Slamet

Sementara itunmenurut Fatoni salah satu tim home kopi mandiri, di Tulungagung tepatnya desa geger dan desa nglurup kecamatan Sendang mengungkapkan ada 20 hektar tanaman kopi Torabika dan robusta.

Sedangkan jumlah warung kopi dikelola masyarakat sebanyak dua ribu lebih warung kopi . ” 200 home kopi mandiri, peluang yang belum disuplay ada 90%, ,’ katanya

Tahun 2019 Indonesia masuk peringkat 7 dunia sebagai pengekspor kopi market sher 4,04%, untuk peringkat pertama Brazil, Italia, Vietnam, Jepang.

Kegiatan pelatihan dimulai sortasi ada empat tahapan yaitu budidaya, paska panen, rosteri, barista, sedangkan dalam paska panen maupun restori biji kopi sortasi petani ada alposter sampai biji kopi menjadi bubuk.

Pelatihan ini penting bagi pelaku usaha untuk mempelajari kalau membuka usaha meskipun dalam pelatihan kemasan, produk yang hendak dikemas harus tahu, beda penjualan beda target pasar juga jenis kopi.( Adn)