Magetan, KabarGRESS.com – Umat Islam harus waspadai muncul berita-berita hoax. Jangan sampai terpancing terhadap berita-berita tidak jelas seprti ajakan radikalisme, anti Pancasila, komunisme dan paham lain yang ingin menyesatkan umat. “Jangan kita termakan dengan berita-berita tidak jelas,” tutur KH Sumarno Abdul Azis, saat pengajian umum “Bersatu Membangun Negeri” di Masjid Riyadlul Jannah Maospati Magetan.
Di internet berbagai pesan, berita dan gambar yang tidak jelas (hoax) sering muncul. Umat Islam harus pandai-pandai dalam bersikap. Umat harus selalu mendekatkan diri kepada Allah SWT. Ibadah, akhlak harus dijaga. Prilaku tidak mencerminkan budaya bangsa Indonesia harus dibuang jauh.
Sebelum pengajian tersebut jamaah yang hadiri menyanyikan lagu kebangsaan Indonesia Raya. “Tidak ada yang melarang menyanyikan lagu Indonesia Raya saat pengajian, saat acara di pengajian seperti ini. Coba sapa yang melarang. Adakah takmir masjid melarang menyanyikan lagu Indonesia Raya saat pengajian di masjid , kan tidak ada,” katanya.
Hadir aparat pemerintah, kepolisian, TNI . Plt Bakesbangpol Magetan, Iswahyudi Yulianto melalui takmir masjid mengingatkan bahwa mengamalkan Islam, bentuk pengabdian dan kesetiaan kepada bangsa. Sebaliknya melanggar ketentuan Pancasila dapat melanggar nilai-nilai ajaran Islam. Tidak melaksanakan Islam adalah pengkhinatan kepada bangsa.
Dijelaskan Islam dan Pancasila adalah satu irama. Islam dan Demokrasi tidak bertentangan dengan konteks Indonesia. Pancasila sebagai ideologi bersama dalam berbangsa dan bernegara tidak bertentang dengan ajaran Islam. Karena dalam Pancasila juga merupakan perintah yang diajarkan dalam ajaran Islam. Prinsip ketauhidan(Ke-Esa-an Tuhan), prinsip rahmatan lil alamin (kemanusia universal), Demokrasi dan ‘adalah (keadilan).
Berbagai persoalan struktural yang dihadapi bangsa perlu solusi riil. Umat Islam harus turut andi member solusi. Islam tidak berkutat dalam persoalan ideologi dan politisasi agama. Apalagi menghadapi persoalan-persoalan yang terus disoroti seperti soal kemiskinan, ketidakadilan, HAM, lingkungan, kesenjangan pendidikan dan masalah menghadapi dunia internasional. “Jangan sampai permasalahan kecil yang terjadi antara sesama pemeluk agama menjadi pemicu terjadinya konflik antar agama di Magetan ini,” ujar Iswahyudi. (giek)
Teks foto: Suasana pengajian.
More Stories
Penetapan Perubahan Izin Usaha Bank Umum Menjadi Izin Usaha Bank Perkreditan Rakyat
Smartfren Sukses Antisipasi Peningkatan Traffic Natal dan Tahun Baru 2023 di Jawa Timur
PENGUATAN KELAMBAGAAN KPPU SUDAH SANGAT URGENT