10/01/2023

Jadikan yang Terdepan

Pelantikan Dokter di FK UKWMS: Pertama dan Membahana

Surabaya, KabarGRESS.com – Jumat, 23 September 2017 lalu menjadi hari yang bersejarah bagi Fakultas Kedokteran Universitas Katolik Widya Mandala Surabaya (FK UKWMS). Sebanyak 38 orang mahasiswa profesi kedokteran FK UKWMS angkatan pertama tahun 2011 yang baru saja selesai menempuh Uji Kompetensi Mahasiswa Program Profesi Dokter (UKMPPD) telah berhasil lulus UKMPPD sebanyak 35 mahasiswa (tingkat kelulusan 92%). “Sungguh suatu prestasi yang luar biasa, mengingat tingkat kelulusan UKMPPD pada skala nasional adalah sebesar 54%. Itu dengan jumlah peserta UKMPPD sebanyak 5400 mahasiswa FK Tingkat Profesi,” ungkap Drs. Kuncoro Foe, G.Dip.Sc., Ph.D., Apt. selaku Rektor UKWMS.

UKMPPD sendiri terdiri dari dua jenis ujian, yakni Computer Base Test (CBT) yang dilaksanakan pada 20 Agustus 2017 dan disusul dengan Objective-Structured Clinical Examination (OSCE) pada 26-27 Agustus 2017. Angka 92% tersebut karena ada beberapa peserta yang belum berhasil lolos tes CBT. Nantinya mereka dapat mengulang CBT lagi hingga dinyatakan lulus dan menjalankan tahapan selanjutnya dalam pedidikan kedokteran.

Sebagai FK yang baru pertama kali melaksanakan OSCE, panitia pusat mengirim penguji eksternal dari Universitas Mataram sebanyak tiga orang untuk menjaga obyektivitas dalam melakukan penilaian. Pada UKMPPD kali ini, mahasiswa FK UKWMS atas nama Kevin Anggakusuma Hendrawan berhasil mencapai nilai tertinggi untuk Ujian OSCE di UKWMS. Selain itu mahasiswa FK UKWMS lainnya yakni Widia Isa Aprilia Sujana berhasil meraih nilai tertinggi untuk Ujian CBT di UKWMS.

“Bahkan jika ditinjau dari peringkat 10 Besar Mahasiswa FK yang meraih nilai tertinggi untuk UKMPPD di tingkat nasional, terdapat hanya tiga Fakultas Kedokteran dari Jawa Timur yang berhasil menempatkan mahasiswa Tingkat Profesinya. Ketiganya adalah; Fakultas Kedokteran Universitas Katolik Widya Mandala Surabaya, Fakultas Kedokteran Universitas Airlangga, dan Fakultas Kedokteran Universitas Muhammadiyah Malang,” terang Prof. Willy Fransiscus Maramis, dr, SpKJ(K) selaku Dekan FK UKWMS.

“Rasanya campur aduk, terutama kalau diingat persiapan selama enam bulan sebelum akhirnya mengikuti UKMPPD. Grogi banget, karena tidak punya senior (kakak angkatan) yang bisa ditanyai pengalamannya. Apalagi semasa persiapan selalu ada saja yang tidak sesuai rencana.

Pasti ada ekspektasi juga dari FK kepada kami sehingga rasanya bagaikan naik roller coaster, tegang luar biasa. Untungnya ada dosen-dosen yang membimbing dan ada pula pengalaman Co-Ass bersama rekan-rekan dari kampus lain yang sudah pernah melaksanakan UKMPPD sehingga bisa sharing info yang mereka dapat dari kakak-kakak angkatan mereka,” demikian urai Kevin saat ditanya tentang perasaannya usai menuntaskan salah satu tahapan paling penting dalam pendidikan kedokteran yang ia jalani tersebut.

Seperti halnya semua dokter muda yang lolos UKMPPD, Kevin kini menunggu Pelantikan dan Sumpah Dokter untuk dapat dinyatakan lulus sebagai seorang dokter dan memperoleh sertifikat profesi. Sertifikat tersebut nantinya akan dibutuhkan untuk mengajukan penerbitan sertifikat kompetensi ke Kolegium Dokter Indonesia. Sertifikat kompetensi itulah yang menjadi dasar pembuatan Surat Tanda Registrasi (STR) sebagai dokter di Indonesia. Setelah memiliki STR, tahapan berikutnya yang harus Kevin lalui adalah mendaftar mengikuti Program Internsip Dokter Indonesia (PIDI). Ia akan menjalankan proses magang selama satu tahun di Puskesmas dan Rumah Sakit yang ditetapkan oleh pemerintah.

“Setelah internsip saya berencana melanjutkan studi magister atau spesialis sebelum kembali ke FK UKWMS mengabdi sebagai dosen,” ungkap Kevin tentang rencana dan harapannya.

Sebagai penerima beasiswa dari Yayasan Widya Mandala Surabaya, dokter muda ini berencana mengabdikan diri dalam dunia pendidikan dan kesehatan dengan menjadi dosen di Fakultas Kedokteran. Ada satu motto dalam hidup Kevin yang ingin disampaikan kepada adik-adik kelasnya, “Always do your best on everything so you will never regret no matter what the result are.” Penyesalan selalu datang belakangan, jadi lakukan yang terbaik selagi bisa sehingga apapun hasilnya kita tidak pernah menyesal karena belum berusaha secara maksimal. (ro)