10/01/2023

Jadikan yang Terdepan

Gaji Dewan Naik Rp8,8 juta Per Bulan

Surabaya, KabarGress.Com – Anggota DPRD Surabaya akan menerima tunjangan transportasi, menggantikan mobil pinjam pakai yang selama ini difasilitasi pemeritah kota. Tunjangan tersebut  diberikan setelah Perda Hak Keuangan dan Administratif Pimpinan dan Anggota DPRD diundangkan, dan Perwali yang mengaturnya juga sudah selesai. Meski besarannya tidak sesuai dengan appraisal sekitar Rp8,8 juta per bulan, namun kalangan dewan tetap menyukurinya.

Anggota Badan Pembentukan Perda D DPRD Surabaya, Sugito, mengatakan, dirinya mengikuti yang sudah disepakati, Ketika ditanya apakah besaran tunjangan tersebut cukup untuk operasional transportasi, padahal mobil pinjam pakai  sudah dikembalikan ke setwan? Sugito mengaku, bahwa hal itu relative.

“Kalau saya ya cukup, karena anak sudah mentas semua,” terangnya, Senin (21/8/2017).

Sugito mengungkapkan, sebelumnya bersadarkan appraisal besaran tunjangan transportasi anggota dewan mencapai Rp9,4 juta. Namun, menurutnya nilai tersebut belum ada pengurangan untuk lainnya. “Belum dihitung potong pajak dan sebagainya,” paparnya.

Anggota dewan lainnya, Sudirjo mengatakan, bahwa prinsip hidupnya tetap mensyukuri apa yang diterima. Menurutnya, kalau sudah diputuskan harus diterima.

“Kalau gak bisa buat nyicil mobil, ya naik grab kan lebih murah, atau naik bemo,” katanya.

Politisi PAN ini mengungkapkan, sebenarnya kalangan dewan, Jumat (19/8) lalu telah mengundang Tim Appaisal Tunjangan Transportasi untuk mempertanyakan item-itemnya besaran tunjangan namun tak datang.

“Kita undang Jumat nati, keburu sudah diputuskan. Ya sudah, tapi mungkin tim punya dasar,” paparnya.

Sudirjo menambahkan, alasan kalangan dewna mengundang tim appraisal, karena saat pertemuan di Sekretaris daerah kota Surabaya belum ada titik temu nilainya. “Di sekda masih mentah. Masih ada beberapa kategori,” ungkapnya.

Sementara itu, Wakil Ketua Komisi A Adi Sutarwijono, mengatakan, bahwa prinsip pemeberian tunjangan transportasi tersebut benar dan tepat, agar tidak ada resiko untuk mengembalikan. “Kalau kebesaran , ada resiko untuk mengembalikan,” imbuhnya. (tur)