10/01/2023

Jadikan yang Terdepan

BI Jatim Siap Penuhi Kebutuhan Uang Di Bulan Ramadhan dan Lebaran 2017

Surabaya, KabarGRESS.com – Dalam rangka antisipasi meningkatnya kebutuhan uang tunai menjelang ramadhan dan lebaran, Bank Indonesia Provinsi Jawa Timur telah mempersiapkan strategi pelayanan kebutuhan uang tunai di perbankan maupun masyarakat. Bank Indonesia Provinsi Jawa Timur telah berkoordinasi dengan Bank Indonesia Malang, Kediri dan Jember serta Perbankan di Jawa Timur untuk memenuhi kebutuhan uang.

Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Jatim, Difi Ahmad Johansyah, mengungkapkan kebutuhan uang pada momen ramadhan dan lebaran di Jawa Timur pada tahun 2017 diperkirakan mencapai Rp29,6 triliun atau meningkat 36,3% (yoy) dibandingkan realisasi periode ramadhan-lebaran tahun 2016 yang sebesar Rp21,68 triliun. Sedangkan untuk estimasi kebutuhan uang di Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Jawa Timur periode Ramadhan dan Idul Fitri 1438H /tahun 2017 diperkirakan meningkat 46,6% (yoy) menjadi Rp15,5 Triliun. Apabila dirinci per denominasi, perkiraan kebutuhan Uang Pecahan Besar  (UPB) yang terdiri atas pecahan Rp100.000, Rp50.000,  dan Rp20.000 pada periode Ramadhan dan Idhul Fitri 1438 H adalah sebesar Rp12 trilyun. Sedangkan perkiraan kebutuhan Uang Pecahan Kecil (UPK) yang terdiri atas pecahan Rp.10.000, ke bawah diperkirakan sebesar Rp3,5 trilyun.

“Peningkatan kebutuhan uang tersebut didorong oleh adanya cuti/libur bersama dan faktor pembayaran Tunjangan Hari Raya maupun gaji pegawai. Hal ini berdampak terhadap meningkatnya daya beli masyarakat yang mendorong peningkatan estimasi kebutuhan uang tunai yang harus dipenuhi oleh perbankan,” jelasnya.

Mengingat hal tersebut, Bank Indonesia Jawa Timur memastikan persediaan uang cukup untuk memenuhi kebutuhan masyarakat pada periode Ramadhan dan Idul Fitri 1438 H/tahun 2017. Dalam rangka memenuhi pecahan tertentu Bank Indonesia akan menyeimbangkan antara UPK dan UPB agar persentase cash outflow tidak mengalami ketimpangan. Bank Indonesia pun melakukan kombinasi pemenuhan uang antara uang emisi lama yang layak edar dengan uang emisi baru (uang NKRI).

“Peningkatan koordinasi dalam pemenuhan uang perbankan juga semakin ditingkatkan agar lebih optimal dan mengurangi risiko ketidakmampuan pemenuhan uang karena adanya penarikan uang yang dilakukan secara berlebihan,” timpalnya.

Strategi KPw Bank Indonesia Provinsi Jawa Timur dalam pemenuhan kebutuhan uang di masyarakat dilakukan melalui (1) Menyelenggarakan kas kapal bekerjasama dengan TNI AL untuk mendistribusikan uang dan memberikan layanan penukaran ke pulau pulau terluar di Jawa Timur yaitu pulau Bawean, Masalembu, Sapeken, Kangean & Sapudi untuk antisipasi kebutuhan uang di masyrakat; (2) Menghimbau perbankan untuk menjaga persediaan uang tunai secukupnya di seluruh ATM, khususnya selama libur panjang (libur bersama Idhul Fitri 1438H; (3) Bekerjasama dengan perbankan untuk membuka outlet untuk layanan penukaran di bulan Ramadhan mulai 6 s.d 22 Juni 2017; (4) Menyelenggarakan kas keliling (layanan penukaran uang) bekerjasama dengan beberapa bank di lokasi tertentu yang representatif antara lain di Lapangan Makodam untuk mempermudah layanan penukaran bagi masyarakat; serta (5) Memberikan Edukasi kepada Masyarakat mengenai penukaran uang melalui iklan layanan masyarakat di Radio dan Leaflet, serta talkshow yang diselenggarakan di jaringan Radio maupun Televisi;
Dalam rangka melayani penukaran uang untuk masyarakat, Bank Indonesia bersama Bank Umum baik Bank BUMN, Bank Pemerintah maupun Swasta serta BPR membuka lebih dari 600 outlet penukaran di Kantor Cabang Bank Umum dan  Kantor BPR yang memasang spanduk khusus penukaran di seluruh wilayah Provinsi Jawa Timur mulai tanggal 6 s.d 22 Juni 2017, setiap hari Selasa, Rabu dan Kamis.

Sementara itu, kegiatan penukaran bersama 11 bank di lapangan MAKODAM diselenggarakan mulai tanggal 13 s.d 22 Juni 2017, setiap hari Selasa, Rabu dan Kamis, Pukul 09:30 s.d 12:00. Sebanyak 11 (sebelas) Bank Umum terlibat dalam kegiatan penukaran bersama yaitu Bank Mandiri, BRI, BNI, BTN, Bank Syariah Mandiri, BCA, Bank Permata, Bank Muamalat, Bank Maspion, Bank Jatim, dan Maybank.

Tujuan dari penyelenggaran kegiatan ini adalah meningkatkan pelayanan Bank Indonesia dan perbankan kepada masyarakat sekaligus memberikan kemudahan bagi masyarakat yang memerlukan pecahan uang kecil dan pecahan uang baru di momentum ramadhan dan lebaran. Pada layanan penukaran bersama, masyarakat yang menukar uang pecahan kecil dilayani tanpa dipungut biaya (Gratis) dan terbuka untuk seluruh lapisan masyarakat.

“Mengingat kebutuhan masyarakat cukup tinggi, maka Bank Indonesia menggunakan paket maksimal penukaran sebesar Rp3.700.000 per orang. Rincian pecahan sebagai berikut uang pecahan Rp20.000  sebanyak 100 lembar atau senilai Rp2.000.000, uang pecahan Rp10.000 sebanyak 100 lembar senilai Rp1.000.000, uang pecahan Rp5.000 sebanyak 100 lembar senilai Rp500.000, dan uang pecahan Rp2.000 sebanyak 100 lembar senilai  Rp200.000,” katanya.

Bank Indonesia Provinsi Jawa Timur menghimbau kepada masyarakat untuk melakukan penukaran di outlet penukaran yang resmi dan menghindari melakukan penukaran pada jasa penukaran yang berada di pinggir jalan, serta selalu cermat dan teliti dalam menerima uang hasil penukaran terutama jika menggunakan layanan penukaran yang tidak resmi (bukan dari Bank Indonesia atau Perbankan) untuk mengantisipasi beredarnya uang palsu. Masyarakat perlu memahami dan menerapkan 3D (Dilihat, Diraba, Diterawang) dalam bertransaksi yang menggunakan uang tunai. Selain itu, untuk menghindari risiko membawa uang tunai dalam jumlah besar, masyarakat diharapkan untuk menggunakan alat pembayaran non tunai baik APMK (alat pembayaran menggunakan kartu) maupun uang elektronik dalam bertransaksi khususnya selama periode Ramadhan dan Hari Raya Idhul Fitri 2017. (ro)