11/01/2023

Jadikan yang Terdepan

Risma, Kapolrestabes dan Kejari Kompak Nandur Cabai di Puncak SurabayaPedes

Surabaya, KabarGress.Com – Puncak kegiatan sosial ‘Nandur dan sedekah sejuta bibit cabai’ bertema #SurabayaPedes berakhir dengan meriah. Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini, Kapolrestabes Surabaya Kombes Pol M. Iqbal dan Kepala Kejaksaan Negeri Surabaya Didik Farkhan Ausyahd kompak menanam bibit cabai di stren sungai di Jl Irian Barat, Senin, (17/4/2017).

Dengan memakai sepatu boot, ketiga pimpinan di Kota Surabaya itu tak segan-segan untuk menanam bibit cabai. Mereka langsung menuju lokasi penanaman yang sudah disediakan oleh pihak panitia. Satu persatu bibit cabai itu ditanam, bahkan Risma juga tak segan-segan menyiram bibit cabai itu secara perlahan.

Penanaman bibit itu juga diikuti oleh seluruh jajaran Pemkot Surabaya, seperti Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian, Kepala Dinas Kebersihan dan Ruang Terbuka Hijau, Kepala Dishub Kota Surabaya, Kepala Satpol PP Kota Surabaya dan Plt Linmas BPB, Kabag Humas Pemkot Surabaya serta beberapa jajaran SKPD lainnya.

Kepala Kejaksaan Negeri Surabaya Didik Farkhan Ausyahd mengatakan sangat mendukung kegiatan sosial itu. Bahkan, ia yakin gerakan itu akan sangat membantu  masyarakat Kota Surabaya, terutama apabila harga cabai sedang melonjak.

“Yang terpenting dalam aksi ini, bukan hanya teori untuk ketahanan pangan, tapi langsung actionnya di lapangan.  Dan itulah yang dilakukan oleh teman-teman Komunitas Bicara Surabaya. Bagus saya sangat apresiasi,” kata Didik kepada wartawan seusai penanaman bibit cabai.

Kapolrestabes Surabaya Kombes Pol M Iqbal juga sangat mengapresiasi kegiatan sosial itu. Sebab, agraris valuenya sangat pantas untuk diharga dan dicungi jempol. Apalagi Negara Indonesia sangat terkenal dengan sejarah agrarisnya, sehingga aksi sosial ini sangat penting. “Makanya, saya sangat berterimakasih kepada pihak panitia, maju terus Komunitas Bicara Surabaya,” katanya.

Bagi pihak kepolisian, kata dia, kegiatan positif semacam ini sangat membantu, sehingga dia turut bahagian dengan adanya kegiatan sosial itu. Melalui kegiatan positif itu, maka pihaknya bisa memastikan bahwa potensi gangguan keamanan bisa terminimalisir.

Sementara itu, Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini menjelaskan bahwa ide awal kegiatan itu berawal dari awak media yang tergabung dalam Komunitas Bicara Surabaya. Ketika pertama kali bertemu, Risma langsung menanggapi serius terhadap acara itu, karena dia berpikir kegiatan itu sangat bagus. “Saya pikir ini ide bagus. Dimana saat semuanya mengeluh harga cabai mahal, ini yang luar biasa dari pada  mengeluh mending bekerja. Dan ini yang diwujudkan oleh teman-teman media yang tergabung dalam Komunitas Bicara Surabaya,” kata Risma dalam sambutannya.

Makanya, ketika aksi sosial itu mulai digelar sejak Hari Sabtu, (15/4/2017), Risma memastikan selalu memonitor acara tersebut meskipun sedang berada di luar negeri. Oleh karena itu, dia sangat berterimakasih kepada pihak panitia yang sudah menyelenggarakan acara tersebut, karena masyarakat Surabaya bisa mendapatkan harga murah dengan penanaman cabai itu.

“Tapi, mari kita tidak usah mengelu, harus berbuat terus dan bisa survive dalam situasi apapun. Sekali lagi ini ide yang luar biasa. Mari kita lanjutkan ke program-program yang lain,” katanya.

Risma yakin dengan kebersamaan itu, maka Kota Surabaya bisa bertahan dalam kondisi dan cuaca apapun. Wali Kota perempuan pertama di Kota Surabaya itu pun memastikan bahwa kebersamaan dan kekompakan itulah yang membuat Kota Surabaya menjadi aman dan tentram. “Salah satunya adalah cara kita bergandengan tangan untuk menyelesaikan masalah,” kata dia.

Ketua Panitia #SurabayaPedes, Kusnan, mengatakan pada puncak acara kali ini dilakukan penanaman bibit cabai sebanyak 10 ribu bibit cabai di Jalan Irian Barat dan diikuti serentak di 31 kecamatan di Kota Surabaya. “Khusus bibit cabai yang ditanam di 31 kecamatan, bibitnya sudah diambil kemarin. Makanya, total bibit cabai yang kami sebar pada acara ini berjumlah satu juta bibit. Mari kita sama-sama menjaga cabai itu,” pungkasnya. (tur)