11/01/2023

Jadikan yang Terdepan

BANGKIT! Karya Sineas Indonesia Pertama dengan Genre Action-Disaster Siap Dinikmati Warga Surabaya

Film dengan Pemanfaatan Computer-Generated Imagery (CGI) Terbanyak Sepanjang Sejarah Perfilman Nasional

IMG_20160716_171223-800x600Surabaya, KabarGRESS.com – Warga Surabaya dan warga kota-kota lain di seluruh Indonesia akan segera dapat menikmati karya film terbaru besutan Kaninga Pictures dan Oreima Films didukung Suryanation; ”BANGKIT!”, mulai tanggal 28 Juli 2016 di bioskop-bioskop terdekat.

Film yang digarap Rako Prijanto dan dibintangi oleh Vino Bastian (sebagai Addri), Acha Septriasa (sebagai Denanda), Deva Mahenra (sebagai Arifin) dan Putri Ayudya (sebagai Indri) ini begitu istimewa karena tampil berbeda dari genre-genre film lainnya yang pernah dibuat di Indonesia, melalui proses produksi yang canggih dan masif, didukung kekuatan cerita bermuatan pesan moral, dan dengan mengerahkan kekuatan kolaborasi yang sangat baik antar berbagai pihak terkait.

Benang merah film ini adalah kerja keras, tekad pantang menyerah dan pertaruhan nyawa para anggota Tim SAR dan BMKG dalam menyelamatkan masyarakat dan orang-orang yang mereka cintai dari bencana banjir besar dan gempa bumi yang menutup seluruh akses kota, akibat badai musim dingin di benua Asia dan badai musim panas di benua Australia.

Pemutaran perdananya untuk kalangan terbatas di Surabaya Town Square hari ini, dihadiri oleh Menteri Sosial Republik Indonesia, Dra. Khofifah Indar Parawansa dan tokoh-tokoh masyarakat lainnya.

Khofifah mengatakan, “Kata ‘BANGKIT!’ sendiri dapat bermakna luas. Merupakan refleksi dari betapa tangguhnya tekad para ‘tokoh pahlawan’ dalam film ini dan betapa kuatnya solidaritas masyarakat untuk bersama-sama menyelesaikan masalah. Lebih jauh, film ini menjadi gambaran betapa berdayanya masyarakat Indonesia yang akhirnya dapat diterjemahkan sebagai kebangkitan mental bangsa itu sendiri. Saya berharap film ini mampu menginspirasi seluruh masyarakat Indonesia akan pentingnya kesiapsiagaan bencana dan resiliensi sosial” tutupnya.

Seiring dengan semangat kesiapsiagaan bencana yang ada di dalam film BANGKIT, pada kesempatan ini tim Taruna Siaga Bencana (TAGANA) yang dibentuk dan dibina oleh Kementerian Sosial Republik Indonesia juga turut hadir untuk menyuarakan semangat tersebut. Hal ini dibuktikan dengan dilantiknya Putri Ayudya, salah satu pemain film BANGKIT sebagai Duta TAGANA akhir Juni 2016 lalu. Rangkaian premiere diakhiri dengan penampilan live band Nidji yang antara lain membawakan Movie Original Soundtrack dengan judul sama, “BANGKIT!”.

Executive Producer Willawati mendeskripsikan, “Film ini berdurasi 120 menit merupakan film Indonesia pertama yang berhasil mengintegrasikan dukungan dan memadukan elemen BASARNAS, PMI dan BMKG dalam detil-detilnya, serta didukung pula oleh Pemerintah Provinsi DKI Jakarta. Pihak-pihak tersebut memberikan bantuan dalam bentuk konsultasi teknis dan penyediaan peralatan hingga transportasi penyelamatan sesuai standar prosedur operasional untuk kebutuhan pembuatan film.” Komunikasi dan pemasaran film ini pun didorong oleh Kementerian Sosial Republik Indonesia dan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta.

“Dunia perfilman Indonesia saat ini sedang dalam titik matang tetapi perlu didukung dengan kerjasama yang lebih baik dari seluruh pihak – termasuk pemerintah. Perfilman Indonesia membutuhkan kontinuitas produksi film-film bermutu, mengandung pesan edukasi yang positif dan terdistribusi dengan baik, agar penonton Indonesia semakin cerdas dalam mengolah informasi dan terus percaya kepada industri film tanah air,” cetus Producer Reza Hidayat.

Reza juga berharap bahwa BANGKIT! dapat menjadi angin segar setelah penonton Indonesia selama ini hanya dimanjakan oleh kisah-kisah drama percintaan, atau terlena dalam film-film bertema mistis atau erotis.

Rako dengan penuh semangat mengatakan, “Setiap adegan kami buat secara serius dan rinci agar menghasilkan tampilan senyata mungkin dengan kondisi alam yang ingin ditampilkan. Khusus adegan banjir, kami membuat khusus water tankberukuran 200×100 meter berisikan air yang diberi efek ombak dan jalur khusus untuk kamera, sehingga menghasilkan gambar yang konstan. Semoga seluruh emosi, semangat dan pesan yang dipancarkan oleh film ini dapat dirasakan oleh semua orang, seperti apa yang dirasakan oleh segenap tim film. Film ini juga menjadi bukti bahwa profesionalisme pekerja dan daya saing film Indonesia tidak kalah dengan kualitas film-film kelas dunia.”

Vino G. Bastian pun berharap penonton mampu mengapresiasi seluruh pemeran tokoh yang telah melakukan akting secara total, “Film ini memberikan tantangan tersendiri  bagi saya pribadi karena saya harus belajar dari TNI AL dan TNI AU secara profesional, agar dapat melakukan adegan menyelam di dalam air berkali-kali dan terjun dari helikopter sampai menghasilkan scene yang pas. Saya optimis film ini dapat hadir sebagai hiburan baru dengan kualitas yang patut untuk disimak masyarakat Indonesia.”

Terlibat pertama kalinya dalam genre film action-disaster juga diakui Acha sebagai pengalaman seumur hidup yang tak terlupakan, “Hampir semua adegan berbahaya terasa nyata, membuat kami paham apa rasanya berada dalam situasi antara hidup dan mati.”

Salah satu adegan yang paling berkesan dalam film ini adalah ketika para anggota keluarga dan warga umum lainnya duduk di dalam helikopter dengan perasaan tidak menentu, apakah keluarga atau orang-orang yang mereka kasihi bisa selamat dari bencana. Momen tersebut mencerminkan nilai kemanusiaan yang demikian kuat. Orang-orang tidak lagi saling memberi dukungan dengan kata-kata, tetapi lewat tatapan dan sentuhan. Mereka dapat memahami situasi dan mengekspresikan perasaan tanpa perlu saling bicara.

Rako lebih lanjut berharap film ini dapat menjadi acuan bagi sineas Indonesia lainnya, mendorong mereka untuk keluar dari zona nyaman dan berani bereksperimen dalam jenis-jenis film lain yang belum tereksplorasi, serta menjadi dorongan bagi tumbuhnya penggunaan teknologi-teknologi film lainnya untuk mewujudkan gagasan dan mimpi tanpa batas.

 

Aktor dan aktris berbakat lainnya yang turut mendukung film ini antara lain adalah Donny Damara (berperan sebagai Gubernur), Ferry Salim (berperan sebagai Hadi – atasan Arifin), Yasamin Jasem (berperan sebagai Eka anak Addri dan Indri), Adriyan Bima (berperan sebagai Dwi anak Addri dan indri), Khiva Iskak (berperan sebagai Endo) dan Yayu Unru (berperan sebagai Prof. Dr. Irwan Pongky).

Selain premier di Surabaya hari ini, premiere film BANGKIT! akan dilaksanakan juga di Jakarta (18 Juli 2016), Makassar (21 Juli 2016), Medan (23 Juli 2016) dan Palembang (24 Juli 2016), sementara trailer film berdurasi 2 menit telah tersedia di berbagai medium mulai tanggal 28 Juni 2016 lalu.

Menyusul kegiatan premiere, program Nonton Bareng film juga akan diselenggarakan di Medan, Batam, Jakarta, Bandung, Bekasi, Depok, Bogor, Pontianak, Banjarmasin, Manado, Ambon, Lampung dan Malang.

BANGKIT! juga bekerjasama dengan para mitra media dan komunitas pers, melakukan komunikasi melalui media sosial dan bekerjasama dengan berbagai komunitas untuk mengundang lebih banyak penonton ke bioskop. (ro)