12/01/2023

Jadikan yang Terdepan

Mahasiswa UMSurabaya Ciptakan Pengusir Nyamuk DB dari Kulit Durian, Bunga Kenanga dan Buah Pinang

IMG_20160420_113818-800x600Surabaya, KabarGress.com – Pemerintah Provinsi Jawa Timur (Jatim) menetapkan 11 daerah di Jatim berstatus kejadian luar biasa (KLB) demam berdarah (DB). Ini didasari tingginya jumlah kasus penyebaran penyakit itu di daerah-daerah tersebut. Berdasarkan data Pemprov Jatim, trend demam berdarah pada Januari cenderung meningkat setiap tahun.

Rinciannya, pada 2010 dari total 26.059 terdapat 5.599 kasus yang diantaranya terjadi pada Januari. Tahun berikutnya pada bulan sama juga terjadi 1.035 kasus dari 5.420 kasus dalam setahunnya. Pada 2012 dari 8.257 kasus yang terjadi, total 1.225 kasus terjadi pada Desember. Namun, pada 2013 banyaknya kasus demam berdarah terjadi Iagi pada Januari yang mencapai 3.264 kasus dari 14.936 kasus dalam setahunnya. Selanjutnya pada 2014 total terdapat 8.906 kasus dan 973 kasus diantaranya terjadi pada Januari.

Sedangkan di Kota Surabaya sendiri penyakit DBD ini meningkat karena selama satu bulan pada Januari 2015 tercatat 61 kasus, padahal selama Januari 2014 hanya 36 kasus.

Melihat tingginya kasus DBD semakin hari jumlahnya semakin meningkat, membuat Mahasiswa Universitas Muhammadiyah Surabaya (UMSurabaya) membuat lnovasi yang terbuat dari kulit durian yang dapat berfungsi untuk mengusir nyamuk dan tidak menyebabkan gangguan pada fungsi pernafasan.

Dengan memanfaatkan sisa kulit durian mereka menciptakan produk ekstrak kulit durian yang dimodifikasi dengan Iampu tidur serta ekstrak bunga kenanga yang dijadikan anti nyamuk elektrik, selain itu juga inovasi yang ditemukan oleh mahasiswa yaitu memanfaatkan buah pinang sebagai lotion dan tetes air pembunuh jentik nyamuk Aedes Aegypti.

Lihabi, Mahasiswa Prodi Analis Kesehatan UMSurabaya, mengatakan bahwa temuan ini merupakan temuan yang baru dengan memanfaatkan bahan-bahan alami yang selama ini hanya menjadi sampah dan dibuang begitu saja seperti kulit durian.

“Dengan konsep back to nature UMSurabaya berkeinginan untuk memerangi DBD untuk menjawab kegelisahan Pemkot Surabaya mengenai tingginya angka DBD di Kota Surabaya, sehingga inovasi ini bisa digunakan di kalangan masyarakat,” jelasnya.

Sementara itu, Rektor UMSurabaya, Dr. dr Sukadiono, MM, mengapresiasi temuan-temuan baru yang dihasilkan oleh mahasiswa UMSurabaya, sehingga temuan ini dapat bermanfaat bagi masyarakat dan dapat mudah diaplikasikan. “Saya akan terus mendukung dan memfasilitasi mahasiswa-mahasiswa kami untuk terus berinovasi dan menghasilkan produk-produk sesuai dengan teagline kampus UMSurabaya Kampus Sejuta Inovasi,” tandasnya. (ro)