12/01/2023

Jadikan yang Terdepan

UKWMS Gelar Sarasehan Diskusi ‘Peran Lembaga Pengabdian Masyarakat di Perguruan Tinggi dalam Penanggulangan Kemiskinan dan Peningkatan Keberdayaan Masyarakat Lokal’

UKWMS Gelar Sarasehan Diskusi Peran Lembaga Pengabdian Masyarakat di Perguruan Tinggi dalam Penanggulangan Kemiskinan dan Peningkatan Keberdayaan Masyarakat LokalSurabaya, KabarGress.com – Angka kemiskinan di Indonesia yang masih belum berkurang, memaksa pemerintah untuk terus mencari solusi guna menekan angka kemiskinan. Kenaikan harga BBM, nilai tukar rupiah dan melonjaknya harga bahan pokok hanyalah segelintir persoalan yang melatarbelakangi problema kemiskinan di Indonesia. Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) tahun 2015 mencatat penduduk miskin di Indonesia mencapai angka 28,59 juta orang yang diperkirakan bertambah sebanyak 11,22 persen.

Selain pemerintah, sebagian lembaga yang peduli akan problema ini mencoba memberikan solusi dengan memberdayakan masyarakat lokal. Termasuk peran Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LPPM) di Perguruan Tinggi yang memiliki mandat pengabdian masyarakat. Melihat problema tersebut, Sinergi Indonesia lembaga yang berfokus pada mendorong sinergi multi elemen masyarakat untuk upaya penanggulangan kemiskinan bekerjasama dengan Universitas Katolik Widya Mandala Surabaya (UKWMS) menggelar Sarasehan Diskusi dengan mengangkat tema ‘Peran Lembaga Pengabdian Masyarakat di Perguruan Tinggi dalam Penanggulangan Kemiskinan dan Peningkatan Keberdayaan Masyarakat Lokal’.

Acara ini dihadiri oleh perwakilan kalangan LPPM se Surabaya dan sekitarnya yang bertempat di ruang pertemuan Kantor Yayasan Widya Mandala Surabaya, dengan dimoderatori Dewi Hutabarat dari Sinergi Indonesia. “Indonesia itu luas, tidak mungkin peran yang strategis diemban oleh lembaga yang kecil. Elemen yang paling strategis semestinya adalah pendidikan tinggi dan sangat strategis bila dijalankan oleh LPPM”, ujar Dewi saat membuka acara.

Sesi pertama menghadirkan Drs. Bambang Ismawan MS selaku Pendiri dan Ketua Dewan Pengurus Yayasan Aksi Sinergi Untuk Indonesia , membahas mengenai ‘Universitas Sebagai Lokomotif Gerakan Keberdayaan Masyarakat Berkelanjutan’. Berangkat dari problema rakyat Indonesia pada jaman dahulu yang masih bergelut dengan kemiskinan yang sebenarnya merupakan warisan penjajahan saat VOC masuk ke Indonesia. Namun Bambang menyatakan masih ada peluang untuk menanggulangi bertambahnya angka kemiskinan,”yang dapat dilakukan adalah membangun gerakan bersama antara lembaga pengembangan masyarakat, lembaga pelayanan sumberdaya dan komunitas basis. Maka mari kita laksanakan Tri Dharma Perguruan Tinggi yang bersinergi dengan LPPM”,. Tridharma Perguruan Tinggi yang dimaksud adalah pendidikan, penelitian dan pengabdian masyarakat.

Bambang pun menjelaskan peran-peran yang dapat dilakukan oleh universitas yang terbagi dalam Peran Sinergi Universitas dan Peran Mahasiswa. “Peran Sinergi Univesitas yang dapat dilakukan adalah mengembangkan jejaring kolaboratif, menyelenggarakan capacity building (kolaborasi multipihak), mendorong terciptanya peraturan dan kebijakan yang kondusif serta menggalang kerjasama baik dengan lembaga pemerintah maupun dengan lembaga asing yang ada di dalam maupun luar negeri,” jelasnya.

“Sejarah mencatat kemiskinan itu selalu ada, tapi kenapa kita tidak memikirkan kesejahteraan? Memang kita tidak bisa lagi menyelesaikan hal ini sendiri mengingat yang ditangani jutaan”, ungkap Indah Epriliati, STP., M.Si., Ph.D. selaku Ketua Lembaga Penelitian dan Pengembangan Masyarakat UKWMS. Sehingga PT melalui LPPMnya perlu merangkul stakeholdernya dari lintas sektoral, lintas kelembagaan, lintas tokoh dan individu penggerak perubahan untuk dapat menjadikan program yang disusun menjadi lebih besar.

Melalui sarasehan diskusi ini, kalangan LPPM se Surabaya berusaha memetakan masalah utama yakni kemiskinan dan mencari serta menyusun strategi apa yang Perguruan Tinggi (PT) dapat lakukan untuk turut mengatasi problema ini. (ro)