12/01/2023

Jadikan yang Terdepan

Memasuki MEA, Pakde Karwo Tinjau Destinasi Rumah Mojopahit di Trowulan Mojokerto

Pakde Karwo Didampingi Pj. Bupati Mojokerto dan Mustofa Kamal Pasha Menyalami Seorang Kakek Warga Desa Bejijong Kab Mojokerto-800x534Mojokerto, KabarGress.com – Untuk mengobati kerinduan masyarakat tentang kemashuran dan kebesaran kerajaan majapahit yang kesohor sampai keseluruh penjuru dunia, maka Pemerintah provinsi Jatim bersama pemkab Mojokerto, mengembangkan destinasi wisata Majapahit sebagai tempat wisata di Desa Bejijong Trowulan Kab. Mojokerto. Hal itu dilakukan Pemprov Jatim dalam rangka memperkuat potensi wisata ,pada era Masyarakat Ekonomi Asean ( MEA).

Pernyataan itu disampaikan Gubernur Jatim yang lekat disapa dengan Pakde  Karwo, saat meninjau selesainya pembangunan rumah penduduk  yang berbentuk bangunan rumah rakyat jaman Majapahit di Desa Bejijong kecamatan Trowulan Kab. Mojokerto, Rabu (6/1/2016).

Menurut Pakde Karwo, pembangunan tersebut sebagai bentuk restorasi Majapahit yang menjadi kekayaan cultural yang menjadi Destinasi yang baru  adalah natural Destinasi  dan budaya ini harus dibangun yaitu cultural Majapahit. Bagaimana caranya, sehingga kita bisa mengelola kekayaan yang besar dan agung ini bisa menjadi destinasi yang baik.

Pertama yang harus dibangun adalah sapta pesonanya itu orangnya harus ramah, terus dilengkapi dengan kulinernya. Dan kulinernya inipun harus makanan khas majapahit, dan makanan khas majapahit inipun sudah ditemukan oleh Timnya Bupati, jadi tinggal mengumumkan saja modelnya seperti  apa dan  kapan waktunya, nanti biar Pak Bupati sendiri yang mengumumkan.

Selanjutnya Gubernur mengatakan, nanti di tempatnya Pak Lurah ini harus ada kegiatan tahunan. Ya di desa Bejijong ini diadakan acara Ruwatan dua kali setiap tahunnya, dan acara ini menjadi kegiatan cultural yang  rutin  diadakan, karena ruwatan ini sudah menjadi adat di desa Bejijong.

“Jadi tidak boleh ditinggalkan karena ini merupakan warisan budaya atau tradisi yang harus di-uri-uri serta dilestarikan yang bisa dikemas sebagai wisata untuk menarik  masyarakat agar mau datang ke Trowulan. Tapi masyarakat yang datang harus dikemas seperti di gilitrawangan yaitu masuknya pakai dokar jangan pakai Bus. Untuk itu Bupati dan Forpimda sudah menyiapkan lahan untuk parkir,” jelasnya.

Sebagai langkah awal, lanjut Pakde, pemprov. Jatim telah membangun rumah warga dengan menggunakan  model bangunan jaman majapahit sebanyak 194 unit rumah di Desa Bejijong yang pembangunannnya dilakukan dua tahap yakni tahap pertama tahun 2014 sebanyak 94 unit rumah dengan dana sebesar Rp4,98 Milyar dan tahap kedua tahun 2015 sebanyak 100 unit rumah dengan dana sebesar Rp5,7 milyar.

Sedang tahap berikutnya, yakni Tahap ke- III tahun 2015 ini rencananya akan dibangun sebanyak 300 unit rumah di tiga tempat yakni  di Segaran, Candi Tikus dan di. Candi bajang ratu. Untuk pembangunan rumah   dengan  bangunan jaman majapahit ini per Unitnya  dianggarkan dana Rp50 – Rp60 Juta, dengan ukuran 3 X 5 M  atau 4 X 4 M. Untuk pembangunan rumah model jaman majapahit ini semuanya dianggarakan dari APBD prov. Jatim, sedang untuk pembuatan/pembangunan pagarnya diambilkan dari anggaran APBD Kab. Mojokerto.

Pengembangan wisata Destinasi Majapahit ini, pasti sangat baik untuk kedepannya. Sebab, Mojokerto selain sebagai tempat  kerajaan majapahit, wisata  alamnya juga sangat bagus dan mendukung. Seperti gunung penaggungan itu merupakan tempat atau gunung satu-satunya di dunia yang memiliki/tempat ditemukannya 222 candi yang masih asli dan kondisinya masih bagus.

“Ini adalah tempat yang harus dijaga kasriannya dan dikembangkan sebagai tempat wisata, karena merupakan potensi yang luar biasa di jawa Timur dan khususnya Mojokerto,” tegasnya. (hery)