12/01/2023

Jadikan yang Terdepan

Aliansi Warga Surabaya Tolak Pilkada 2017

Tolak Pilkada mundurSurabaya, KabarGress.Com – Aliansi Warga Surabaya melakukan aksi demonstrasi  menolak Pilkada ditunda 2017 di depan gedung Negara Grahadi. Koordinator Aliansi Warga Surabaya, Syukur Amaludin, menegaskan, pihaknya mengingatkan beberapa partai pliotik di Surabaya agar tidak menyuguhi dagelan politik.

“Kemarin kami merasakan dagelan politik, pendaftaran tapi calonnnya gagal,” tegasnya.

Syukur mengaku pihaknya tak mengetahui penyebab kegagalan pendaftaran pasangan calon yang diusung Partai Demokrat dan Pan sebelumnya. Ia menengarai kegagalan pendaftaran pasangan calon akibat ulah begal politik.

“Kami tak mengetahui kegagalan karena apa, tapi menurut kami hal itu ulah begal politik,” terangnya

Ia mengatakan, Aliansi Warga Surabaya tak akan memberikan toleransi kepada siapapun yang berniat menggagalkan pilkada 2015 diundur ke 2017. Pihaknya akan melakukan berbagai upaya agar pilkada tidak ditunda.

“Kami akan lakukan demo besar-besaran, yang penting pilkada jangan ditunda 2017,” katanya.

Mantan Wakil Ketua DPRD Surabaya ini menerangkan, apabila pilkada ditunda, warga surabaya akan merasa dirugikan. Pasalnya, pemerintah kota surabaya akan dipimpin oleh pejabat walikota selama dua tahun. Dampaknya, pembangunan kota menjadi tidak sinambung lagi.

“Jika dipimpin pejabat walikota, program pembangunan menjadi tidak sinambung,” terangnya.

Pejabat walikota menurutnya, tidak mempunyai kewenangan untuk melakukan kebiajakan strategis, seperti membuat Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM) maupun Rencana Pembanguna nJangka Panjang (RPJP).

“Anggaran menjadi tidak terarah, kemana APBD digunakan. Padahal nilainya tidak main-main Rp7,3 M,” katanya.

Namun demikian, Ketua Paguyuban Pedagang buah Peneleh ini menyampaikan rasa terima kasih kepada Partai Demokrat dan PAN yang telah mendaftarkan pasangan calonnya, Rasiyo – Lucy Kurniasari.

“Kami berharap dua partai politik ini tidak melakukan sandiwara politik, harap tidak ada lagi sandiwara seperti sebelumnya,” tuturnya. (tur)