13/01/2023

Jadikan yang Terdepan

Akidah Pondasi Utama Hadapi Era Globalisasi

Wagub Jatim Saifullah Yusuf menerima cinderamata dari Ketua DPW LDII Jatim Chriswanto SSurabaya, KabarGress.com – Akidah menjadi pondasi utama dalam menghadapi era globalisasi, utamanya bagi para generasi muda. Ini penting karena dengan akidah atau iman setiap orang bisa mempunyai pegangan hidup. Hal itu disampaikan Wakil Gubernur Jatim Drs. H. Syaifullah Yusuf saat membuka Diklat Kader Lembaga Dakwah Islam Indonesia (LDII) di Jl. Gayungan VIII No. 11, Surabaya, Sabtu (21/2).

“Dengan akidah hidup seseorang tidak akan mudah terombang-ambing oleh keadaan. Disamping itu akidah ibarat kompas dalam hidup kita yang mampu menunjukkan arah yang benar saat kita kebingungan,” ujar Gus Ipul sapaan lekat Wagub Jatim.

Dicontohkan, berdasarkan data dari Perserikatan Bangsa Bangsa (PBB) hampir 800 orang bunuh diri setiap tahun, bahkan cenderung meningkat dari tahun ke tahun. Dari 800 orang tersebut diantaranya justru banyak orang kaya, pandai, dan dari keturunan orang berada. “Baru-baru ini aktor luar negeri yang sangat terkenal Robin Williams juga ditemukan tewas bunuh diri. Itulah pentingnya akidah atau iman agar kita tidak mudah putus asa,” tegasnya.

Selain iman lanjutnya, ilmu juga menjadi bagian penting dalam menghadapi era globalisasi. Karena iman tanpa diimbangi dengan ilmu maka tidak akan ada gunanya, dan ilmu juga untuk mengasah kecerdasan. Jika iman mengasah hati setiap orang maka ilmu lah yang menyempurnakannya dengan memaksimalkan fungsi kerja otak.

“Pepatah mengatakan carilah ilmu ke negeri China, karena ilmu jembatan masa depan kita. Dan saya bangga karena LDII menjadi bagian pengembangan ilmu dengan menghadirkan sarana pendidikan di tengah masyarakat luas,” terangnya.

Yang terakhir untuk menjadi pemenang di era globlisasi dibutuhkan ketrampilan. Di negara-negara maju 70 persen mayoritas pendidikan mengedepankan ketrampilan, sesuai dengan bakat yang didmiliki masing-masing anak. Hal itu terbukti berhasil karena setiap anak sangat menikmati proses belajar yang berlangsung, dan proses belajar mengajar pun menjadi menyenangkan.

“Di Indonesia proses belajar masih mengedepankan ilmu sains, karenanya secara bertahap kita perlu merubah dengan memperbanyak penerapan ilmu atau ketrampilan. Pemprov Jatim bahkan memiliki program membuat Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) mini yang sudah berjalan sampai saat ini,” tukasnya.

Ia berpesan, warga islam di Indonesia memiliki sifat suka damai tidak seperti orang islam di negara lain yang suka berperang. Karenanya LDII sebagai bagian dari organisasi islam yang cukup besar di Indonesia, harus mampu menjaga tanah air dan menegakkan kedamaian. “Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) dan Pancasila adalah milik kita bersama dan harus dipertahankan. Generasi muda calon penerus pemimpin bangsa harus bersemboyan NKRI adalah harga mati,” pungkasnya.

Pada kesempatan yang sama Ketua Dewan Perwakilan Wilayah (DPW) LDII Jatim Ir. H. Chriswanto Santoso, Msc, mengatakan, Diklat Kader LDII Tahun 2015 diikuti 250 peserta perwakilan dari seluruh Jatim yang berumur di bawah 25 tahun, serta mengangkat tema “Membangun Pemuda Berkarakter Pancasila dan Cinta Tanah Air Demi Tegaknya NKRI”.

Diklat yang diadakan kali ini, ungkapnya, dikhususkan untuk mendidik calon-calon pimpinan organisasi dan calon pimpinan bangsa. Selain itu, diklat kader itu sebagai bentuk tindak lanjut kerjasama yang akan dilaksanakan antara LDII dan Mabes TNI. Kerjasama yang dilakukan yakni di bidang wawasan kebangsaan, ekonomi, dan sosial. “Kerjasama ini dalam rangka mendekatkan TNI dengan rakyat, karena manunggalnya TNI dengan rakyatlah yang ditakuti oleh negara-negara lain,” jelasnya. (hery)