14/01/2023

Jadikan yang Terdepan

Gus Ipul Usul Bangun Rusun untuk Nelayan Jatim

Gus Ipul Usul Bangun Rusun untuk Nelayan JatimSurabaya, KabarGress.com – Wakil Gubernur Jatim, Drs. H. Saifullah Yusufmengusulkan kepada Menko Kemaritiman Kabinet Kerja Ir Indroyono Soesilo untuk pembangunan rumah susun bagi nelayan di Jatim. Hal itu disampaikan, Saifullah Yusuf yang akrab disapa Gus Ipul ketika menerima kunker Menko Kemaritiman Kabinet Kerja Ir Indroyono Soesilo, di ruang kerja Jl Pahlwan no 110 Surabaya, Jum’at (14/11).

Menurut Gus Ipul, kantong kemiskinan ada empat kelompok masyarakat, yaitu petani, buruh, pengangguran dan nelayan. Di Jatim ada pesisir utara dan pesisir selatan yang karakteristiknya berbeda-beda. Namun, ada kesamaan dimana kampung-kampung nelayan umumnya kumuh, dan akses terhadap air bersih kurang, termasuk jamban keluarga.

“Saya mengusulkan Pemprov Jatim dan Pemerintah Pusat bersama-sama membangun ikon model-model baru yaitu perumahan nelayan tingkat/ rusun. Sehingga masyarakat nelayan merasakan adanya perubahan kesejahteraan lebih baik setelah ada Menko Kemaritiman,” ujarnya.

Kementrian Kemaritiman bisa menjadi ikon di era pemerintah sekarang yang fokus pada kemaritiman, yang tidak pernah ada pada pemerintahan sebelumnya. Poros maritim sekarang mendunia setelah Presiden Jokowi bertemu dengan beberapa pemimpin negara besar di Beijing beberapa waktu lalu.

Menanggapi usulan Gus Ipul tentang pembangunan rusun untuk nelayan, Menko Kemaritiman menyambut baik. “Insya Allah akan membangun kampung nelayan bersama Menpera. Biasanya anggaran Menpera mempunyai target membangun sekian ratus ribu rumah, tapi yang belum tersedia adalah tanahnya. Jadi kalau sudah ada lokasi/ lahan perumahan tolong segera usulkan, kami akan mendukung tapi dengan catatan untuk nelayan,” tegasnya.

Kementrian kemaritiman mendorong Pariwisata karena setiap tahun 1500 yacht/ kapal wisata berkunjung, tapi proses ijin masuk masih tiga minggu sampai satu bulan.Desember nanti sudah disepakati proses ijin kapal masuk paling lambat satu hari, sehingga kapal-kapal wisata bisa langsung masuk. Dengan demikian daerah-daerah bisa saling berkompetisi untuk promosi wisata daerah masing-masing. Karena kalau kapal Yacht mendarat, wisatawan mancanegara akan bermalam di hotel setempat. Sehingga masyarakat bisa menyerap devisa langsung, baik dari kegiatan budaya, souvenir, kuliner, dan sebagainya.

Menko Kemaritiman dalam kesempatan itu menyerahkan Piagam gelar pahlawan nasional HR Muhammad Mangundiprojo kepada Wakil Gubernur, karena almarhum tokoh masyarakat Jatim. Sampai saat ini yang menerima penghargaan pahlawan nasional sudah empat orang yaitu Residen Sudirman, Dr. Mustopo, Bung Tomo, dan HR Muhamad.

Jenderal Mayor TKR HR Muhammad Mangundiprojomendapat gelar pahlawan nasional ini, sebagai bukti/pengakuan orang yang sudah berbuat sesuatu yang luar biasa untuk bangsa dalam mempertahankan kemeredekaan tahun 1945. Dengan berbagai pengalamannya, termasuk disandera, berhadapan dengan tentara sekutu, dan sebagainya. Kalau Bung Tomo memberikan semangat melalui Radio, HR Muhammad di front/ garis depan bersamadrg Mustopo.

“Saya harap akan banyak tulisan tentang HR Muhammad Mangundiprojo sebagai tindak lanjut dari pemberian gelar pahlawan dari Prresiden. Bahkan diharapkan para intelektual menulis sejarah HR Muhamad lebih utuh dan lebih konkrit, karena HR Muhammad bukan hanya milik keluarga/ ahli waris tapi milik masyarakat umum,khususnya masyarakat Jatim,“ harapnya

Menko Kemaritiman menyarankan.”Untuk pembahasan lebih lanjut baik mengenai perumahan nelayan, pemberian kredit nelayan, pariwisata bahari, dan lain-lain tidak perlu ke Jakarta. Rapat jarak jauh cukup melalui tele conference, lebih hemat,” katanya.

Menko dalam rangkaian kunker di Jatim didampingi sekjend kementrian Sosial Totok Utomo, Dirjen Penanggulangan Kemiskinan Hartono Laras, dan dua cucuJend. Mayor TKR HR Muhammad Ny Hani dan Ny Jelik ( Putra Himawan Sutanto), sedangkan dari Pemprov juga hadir, Asisten Kesejahteraan Rakyat Setda prov Jatim, Asisten Pemerintahan, kepala Bakesbang, Kepala Dinas Sosial Jatim. (eri)