14/01/2023

Jadikan yang Terdepan

32% Orang Indonesia Alami Ketakutan Karena Pengaruh Media Sosial

* Dalam riset pelanggan Groupon pun disebutkan bahwa 50% Orang Indonesia suka mengeksplorasi kotanya sendiri

Jakarta, KabarGress.Com – Baru-baru ini Groupon melakukan survey terhadap 1370 pelanggan di Indonesia, hasilnya disebutkan bahwa media sosial memiliki peran yang cukup signifikan dalam mempengaruhi gaya hidup Orang Indonesia. Kesimpulan ini berdasarkan hasil survei pelanggan yang dilakukan Groupon pertengahan 2014 ini di mana diketahui bahwa 39% Orang Indonesia mengalami ketakutan atau kecemasan sosial atau kekhawatiran berlebih melewatkan momen-momen tertentu yang tengah terjadi dalam kehidupan sosial sekitar kita.

Dari 39% Orang Indonesia ini, 32%-nya menyatakan bahwa mereka mengalami rasa takut tidak dapat mencapai tujuan mereka justru ketika mereka melihat foto teman atau keluarga yang dengan mudahnya mengekspos kesuksesan mereka di media sosial. Dari hasil ini kita dapat melihat bahwa media sosial memainkan peran penting dalam memberi pengaruh terhadap gaya hidup orang Indonesia saat ini.

“Indonesia memiliki penetrasi telepon seluler mencapai 120% dan kebanyakan Orang Indonesia memiliki lebih dari 1 smartphone dengan minimal 2 kartu SIM. Selain itu akses data kian mudah didapatkan dan selalu terkoneksi dengan media sosial. Hal ini tentunya berpengaruh terhadap interaksi sosial dan pada akhirnya membentuk gaya hidup,” ungkap Indrasto Budisantoso, CEO Groupon Indonesia.

Selain dari media sosial, alasan 39% Orang Indonesia mengalami rasa takut atau cemas juga disebabkan oleh mendengarkan pengalaman dari teman atau keluarga, informasi dari media massa, dan menonton film.

Selain itu, pada survei pelanggan Groupon yang dilakukan pada rentang waktu 28 Juli hingga 10 Agustus 2014 ini, dipaparkan mengenai rencana aktivitas Orang Indonesia pada sisa tahun 2014 ini. Ketika ditanya mengenai 3 aktivitas yang ingin dilakukan pda 2014 ini, 51% responden menjawab akan bepergian ke luar negeri, 50% memilih untuk menjelajah kota tempat tinggl mereka sendiri, 43% memilih untuk bepergian di dalam negeri, 41% memilih menjadi fit dan sehat, 20% mencoba untuk melakukan aktivitas petualangan baru (bungee jumping, menuyelam, mendaki, naik balon udara, dan lainnya), dan 15% memilih untuk belajar sesuatu yang baru (belajat bahasa baru, belajar menari, belajar alat musik).

Terkait pelaksanaan survei ini, Indrasto menambahkan, ”Survei ini dilakukan dengan tujuan untuk membantu merchants dalam membaca tren pelanggan online ke depannya. Survei ini dapat dijadikan input bagi mitra merchants dalam menentukan strategi promosi yang tepat. Lebih jauh survei ini diharapkan dapat memenuhi kepuasan pelanggan online dengan penawaran deals yang sesuai dengan kebutuhan dan keinginan mereka”.

Tidak hanya di Indonesia, survei ini juga dilakukan Groupon di tingkat APAC di mana melibatkan 12.800 orang secara total. Hasil survei pada tingkat dunia juga agak berbeda dengan hasil survei di Indonesia di mana “menjelajah kota sendiri” merupakan pilihan paling popular bagi warga dunia dan “mencoba aktivitas petualangan baru” merupakan pilihan aktivitas yang paling sedikit peminat. Sama dengan masalah Orang Indonesia, keterbatasan dana merupakan hal utama yang menghalangi warga dunia untuk mewujudkan keinginannya. Berbeda dengan Orang Indonesia, Orang Jepang lebih memilih melakukan travelling di negara mereka dibanding ke luar negeri jika mereka diberi kesempatan untuk melakukan travelling. (ro)