BPJS Ketenagakerjaan Jatim Fokus 2 Isu Besar

Surabaya, KabarGress.Com – Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Ketenagakerjaan Wilayah Jawa Timur mengonsentrasikan diri untuk fokus pada dua isu besar, yakni akumulasi penerimaan iuran agar tidak terjebak arus kas yang defisit serta pertumbuhan pekerja aktif maupun pekerja baru. “Jadi kitalah yang menentukan institusi ini. Dua isu besar ini yang akan dirumuskan ulang,” tandas Kepala Kantor BPJS Ketenagakerjaan Wilayah Jatim, Rizani Usman, di sela-sela acara berbuka puasa bersama anak-anak dari Panti Asuhan Baitul Yakin, Darul Quran, Baitul Hidayah dan Al Fatimah, di Hotel Mojopahit, Jumat (18/7/2014) sore.

Menurutnya, dengan usia BPJS Ketenagakerjaan yang baru 6 bulan, membutuhkan kerja keras dari seluruh jajaran untuk meningkatkan layanannya kepada masyarakat. Terlebih negara telah mengamanatkan layanan BPJS Ketenagakerjaan ini menjamah institusi TNI dan Polri. Sebanyak 16 kantor cabang yang tersebar di seluruh Jatim secara intensif dan proaktif terus melakukan sosialisasi dan pendekatan kepada perusahaan maupun tenaga kerja yang belum menjadi peserta BPJS Ketenagakerjaan.

Ia mengatakan, sesuai amanat UU No 24/2011 tentang BPJS, seluruh tenaga kerja yang terdaftar di perusahaan wajib menjadi peserta BPJS Ketenagakerjaan. Selain itu, mulai 1 Juli 2014, seluruh anggota TNI, Polri dan Pegawai Negeri Sipil (PNS), termasuk pejabat pemerintah non-PNS seperti kepala daerah dan anggota DPR/DPRD, juga akan bergabung menjadi peserta BPJS Ketenagakerjaan, khususnya untuk program JKK dan JKM.

“Sejak bertransformasi dari PT Jamsostek menjadi BPJS Ketenagakerjaan pada 1 Januari 2014 lalu, kami terus melakukan pembenahan untuk meningkatkan kualitas pelayanan kepada peserta,” ujarnya.

Acara berbuka juga dihadiri seluruh Kepala Kantor Cabang BPJS Ketenagakerjaan se Jawa Timur. Pada kesempatan tersebut BPJS Ketenagakerjaan Jatim juga memberikan bingkisan kepada anak-anak panti asuhan. (ro)